Selain Keamanan, 2 Hal Ini Jadi Tantangan Besar dalam Implementasi IoT

JAKARTA, iNews.id - Internet of Things (IoT) saat ini tengah menjadi fokus baik untuk para pelaku industri maupun pemerintah. Untuk menerapkan IoT di Indonesia, masih ditemukan tantangan yang perlu dipecahkan.

Awal tahun ini, sebuah survei enterprise telah dilakukan Asian IoT Business Platform. Survei itu menunjukkan, transformasi digital semakin meluas di perusahaan Indonesia dan saat ini terdata 91.1 persen perusahaan telah melakukan transformasi digital.

Karena itu, para pelaku bisnis di Indonesia kemungkinan sudah tidak asing lagi dengan IoT. Tercatat, hanya 8.6 persen bisnis yang belum familiar terhadap teknologi IoT pada 2018, turun dari 16 persen pada survei tahun lalu.

Meski begitu, implementasi IoT ini dihadapkan sejumlah tantangan yang perlu diselesaikan. Menurut Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail menyebutkan, salah satu tantangan yang dihadapi ialah security atau keamanan.

"Nah, itu sesuatu isu yang harus dijawab teman-teman saat IoT sudah diimplemetasikan, kita harus punya skenarionya," katanyadi Jakarta, (28/8/2018).

Tantangan kedua yang perlu diselesaikan saat IoT diimplementasikan ialah interoperability. Tantangan terakhir yang harus dijawab saat pengimplementasian IoT ini ialah monetisasi.

Berbicara soal IoT tidak bisa sendiri, ada ekosistem di dalamnya. Setidaknya, diperlukan tiga elemen yang berkesinambungan agar IoT bisa berjalan.

Adapun tiga elemen utama dimaksud ialah konektivitas atau networking, sensor devices yang melekat langsung ke user atau mesin, dan terakhir ialah proses dan orangnya itu sendiri.

Pembahasan mendetail soal IoT ini sendiri dijelaskan pada konferensi Asia IoT Business Platform Edisi ke-25 yang diadakan di Jakarta, 28-29 Agustus 2018. Konferensi yang diselenggarakan selama dua hari ini mengadakan diskusi tentang bagaimana tantangan yang ada dan potensi IoT yang belum dieksplorasi oleh bisnis di Indonesia.

Editor: Tuty Ocktaviany