Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Panggil Hacker Benahi Keamanan Coretax: Hacker Kita Jago, Ditakuti Dunia
Advertisement . Scroll to see content

Selama 5 Tahun, Hacker China Berhasil Menyusup ke Jaringan Internet AS Tanpa Ketahuan 

Jumat, 09 Februari 2024 - 09:32:00 WIB
Selama 5 Tahun, Hacker China Berhasil Menyusup ke Jaringan Internet AS Tanpa Ketahuan 
Selama 5 Tahun, Hacker China Berhasil Menyusup ke Jaringan Internet AS Tanpa Ketahuan  (Foto: unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Grup hacker asal China Volt Typhoon dikabarkan berhasil menyusup ke jaringan infrastruktur internet Amerika Serikat (AS) tanpa diketahui. Aktivitas ilegal ini ternyata sudah berlangsung selama 5 tahun.

Menurut CISA, NSA, FBI, dan lembaga mitra Five Eyes, hacker Volt Typhoon dikenal sering menggunakan teknik hidup di luar lahan (LOTL) sebagai bagian dari serangan mereka terhadap organisasi infrastruktur penting.

Grup hacker asal China ini menggunakan akun yang dicuri. Lalu memanfaatkan keamanan operasional yang kuat, di mana memungkinkan mereka menghindari deteksi dan mempertahankan persistensi jangka panjang pada sistem yang disusupi.

"Faktanya, lembaga pembuat kebijakan di AS baru-baru ini mengamati indikasi aktor Volt Typhoon mempertahankan akses dan pijakan di lingkungan TI korban setidaknya selama lima tahun,” kata gabungan lembaga tersebut.

"Hacker Volt Typhoon melakukan pengintaian pra-eksploitasi secara ekstensif untuk mempelajari organisasi target dan lingkungannya, menyesuaikan taktik, teknik, dan prosedur (TTP) mereka dengan lingkungan korban," tuturnya.

Sebagaimana dikutip dari Bleeping Computer, hacker telah berhasil menembus jaringan beberapa organisasi infrastruktur penting di seluruh AS dan menargetkan sektor komunikasi, energi, transportasi, dan air/air limbah.

Target dan taktik mereka juga berbeda dari aktivitas spionase dunia maya pada umumnya, sehingga bisa disimpulkan kelompok tersebut bertujuan untuk memposisikan diri dalam jaringan yang memberi mereka akses ke aset Teknologi Operasional (OT) dengan tujuan akhir mengganggu infrastruktur penting.

Pihak berwenang AS juga khawatir jika Volt Typhoon mengeksploitasi akses ke jaringan penting ini untuk menimbulkan dampak yang mengganggu, terutama di tengah potensi konflik militer atau ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini.

"Para pelaku Volt Typhoon berusaha untuk menempatkan diri mereka sendir, menggunakan teknik hidup di luar lahan (LOTL) di jaringan TI untuk melakukan aktivitas dunia maya yang mengganggu atau merusak infrastruktur penting AS jika terjadi krisis besar atau konflik dengan AS," tutup CISA.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut