Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Serangan Siber Guncang Bandara di Eropa, Sejumlah Penerbangan Terganggu 
Advertisement . Scroll to see content

Serangan Siber Semakin Mengkhawatirkan, Diperlukan Sistem Keamanan Terkelola Lebih Baik

Jumat, 13 Mei 2022 - 17:12:00 WIB
Serangan Siber Semakin Mengkhawatirkan, Diperlukan Sistem Keamanan Terkelola Lebih Baik
Serangan Siber Semakin Mengkhawatirkan (Foto: Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Microsoft berhasil mengidentifikasi 35 kelompok ransomware. Menariknya, lebih dari 250 pelaku ancaman siber yang bermarkas di berbagai negara di dunia.

Dikatakan mereka siap untuk melakukan aktivitas kriminal yang merugikan dan berpotensi mengumpulkan dana dari aktivitas itu untuk membiayai serangan siber yang lebih berbahaya lagi.

Menurut Microsoft, lanskap keamanan saat ini semakin menantang dan kompleks. Berbagai ancaman tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan selama setahun terakhir, dan kerugiannya diprediksi akan sangat besar.

Kejahatan siber dilaporkan akan merugikan dunia sebesar 10,5 triliun dolar AS per tahun pada 2025. Angka ini meningkat dari 3 triliun dolar AS pada satu dekade sebelumnya dan 6 triliun dolar AS pada 2021.

Vasu Jakkal, Vice President, Security, Compliance and Identity Microsoft dalam pernyataan resminya mengatakan saat ini diperlukan sistem keamanan terkelola yang lebih baik untuk menangkal serangan yang dilancarkan.

“Seiring dengan meningkatnya skala serangan, pertahanan kita juga perlu ditingkatkan. Semakin hari, semakin sulit bagi organisasi untuk membangun dan mengelola tim keamanan secara penuh. Apalagi dengan terus berkembangnya keahlian yang dibutuhkan untuk memenuhi berbagai tuntutan keamanan saat ini. Untuk itu perlu layanan keamanan terkelola untuk menjalankan sistem keamanan dan mendukung pertahanan internal perusahaan," kata Jakkal.

Microsoft mengklaim telah membloki lebih dari 9,6 miliar ancaman malware dan lebih dari 35,7 miliar phishing serta email berbahaya lainnya. Pemblokiran ini dilakukan pada tahun 2021 lalu.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut