Setelah Blokir, Rusia Minta Apple Hapus Telegram dari App Store
MOSKOW, iNews.id - Setelah memutuskan untuk memblokir Telegram, kini, Rusia mengirim permintaan ke Google dan Apple untuk menghapus aplikasi perpesanan terenkripsi itu dari toko aplikasi mereka.
Pertarungan hukum yang berlangsung antara regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor dan Telegram muncul pekan lalu saat pengadilan memerintahkan Telegram diblokir di Rusia. Untuk mencapai keputusan blokir, pengadilan hanya memerlukan waktu 18 menit karena Telegram menolak untuk menyerahkan kunci enkripsi ke lembaga pemerintah seperti Federal Security Service (FSB).
Telegram mencoba untuk menghindari larangan tersebut dengan memindahkan sebagian operasinya ke Amazon Web Service dan server Google Cloud selama akhir pekan. Tapi, Roskomnadzor menanggapinya dengan memblokir lebih dari 1,8 juta alamat IP miliki raksasa teknologi kemarin.
Dengan demikian, Roskomnadzor juga memblokir sejumlah layanan yang sah, termasuk game online, aplikasi seluler, dan layanan cryptocurrency. Situasi serupa juga terjadi saat Roskomnadzor mengatakan kepada IPS untuk memblokir 15 juta alamt IP sebagai cara untuk mengurangi aplikasi walkie talkie Zello beberapa minggu lalu. Sebagian besar dari mereka juga milik Amazon, yang menyebabkan perusahaan meminta Zello untuk tidak menggunakan servernya.
Sebagaimana dikutip dari Tech Spot, Rabu (18/4/2018), guna mencegah lebih banyak orang mengunduh Telegram, Roskomnadzor meminta Apple dan Google untuk menghapus semua aplikasi terkait dari toko aplikasi regional mereka. Sayangnya, tidak satu pun perusahaan teknologi itu mengomentari permintaan tersebut, jadi tidak jelas apakah dua raksasa itu setuju ataiu tidak.
Beberapa pengguna Telegram Rusia, termasuk anggota badan pemerintah sedang melawati larangan menggunakan VPN. Namun, Kepala Roskomnadzor Alexander Zharov mengatakan, VPN juga akan diblokir jika mereka ditemukan menghubungkan pengguna ke layanan terlarang.
Editor: Dini Listiyani