Smartfren Adopsi 4G+, Ini Kelebihannya

YOGYAKARTA, iNews.id - Guna memberikan pengalaman konektivitas yang baik, Smartfren mulai mengadopsi teknologi jaringan terbaru 4G+. Lantas, apa bedanya 4G dan 4G+?
Teknologi 4G+ ini dinamakan juga oleh Smartfren sebagai pre-5G. Sebab, teknologi 4G+ sudah memiliki syarat yang dibutuhkan jaringan 5G. Adapun syarat itu terdiri atas Carrier Aggregations (CA), Small Cell, MiMo dan QAM, Beam Forming, serta Full Duplex.
"4G+ akan dikatakan plus kalau memenuhi salah satu syarat yang ada di 5G," kata VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo saat Media Gathering, Yogyakarta, Selasa 14 Agustus 2018.
Teknologi tambahan seperti CA, MiMo, QAM, dan Beam Forming pada dasarnya berfungsi meningkatkan kecepatan dan stabilitas trafik data 4G LTE dengan teknologi penggabungan kanal frekuensi secara dinamis, sehingga memperbanyak gate pada tiap BTS. Sementara 4G hanya satu pintu saja.
"Impact-nya apa? Ya dirasakan saja, semakin stabil atau tidak? Stabil dalam arti jarang sekali buffering, sending enggak terkirim-kirim, kita browsing enggak bergerak," ujarnya.
Munir mengakui, sebelum mengadopsi (4G+) tidak selancar saat menggunakan teknologi jaringan baru. Bahkan, buffering menonton YouTube sudah lebih sedikit.
"Toh kita akui sebelumnya kan tidak selancar itu, masih banyak keluhan YouTube muter. Nah, sekarang YouTube kuranglah (muternya). Yang tadinya tonton satu jam muternya sampai 80 kali, sekarang tinggal 10 kali, 20 kali," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Munir juga menunjukkan hasil speed test 4G+ di Jakarta yang menunjukkan kecepatan koneksi hingga 198 Mbps. Teknologi 4G+ Smartfren ini bisa diidentifikasi melalui smartphone yang sudah menggunakan Cat.9. Di pasaran saat ini sudah banyak produsen yang menyediakan smartphone Cat.9, salah satunya Samsung Galaxy S8.
"4G+ tidak semata-mata masalah jaringan saja, tapi handset-nya juga," ujarnya.
Editor: Tuty Ocktaviany