Soal Internet Mati saat Nyepi, Kominfo Serahkan Teknisnya ke Operator
JAKARTA, iNews.id - Majelis-majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali menyerukan agar operator seluler mematikan layanan internet saat perayaan Nyepi. Seruan ini akhirnya mendapat tindak lanjut dari Kominfo.
Dalam siaran pers yang dibacakan oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ahmad M Ramli diketahui dari salah satu poinnya, Kominfo telah menghimbau agar para penyelenggara telekomunikasi melakukan seruan yang dimaksud.
“Kominfo menghimbau agar seluruh penyelenggara telekomunikasi yang menyediakan akses internet di Provinsi Bali, melakukan langkah-langkah dalam mendukung seruan yang dimaksud pada Hari Raya Nyepi yang berlangsung pada 17 Maret dengan tetap menjaga kualitas layanan, akses internet untuk objek vital, dan kepentingan umum lainnya yang sifatnya harus tetap berlangsung,” katanya di Gedung Kominfo, Jakarta, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2018).
Untuk teknis pengerjaannya, Kominfo menyerahkan kepada para operator guna meminimalisir dampak-dampak akses internet yang bisa mengganggu kekhusyukan dari ibadah Nyepi tersebut.
Hal senada juga dikatakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat ditemui di Gedung Kominfo. Ia mengatakan, semua keputusan untuk mematikan internet di Provinsi Bali diserahkan ke operator, mengingat ini semua hanya himbauan.
“Inti sebenarnya menghomati, semuanya dikembalikan kepada operator. Kalau kita jadikan kebijakan waktunya mepet,” kata pria yang akrab disapa Chief RA tersebut.
Imbuan mematikan internet saat Nyepi, juga mendapat tanggapan dari Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).
“Kami akan sangat menghargai dan imbauan ini semaksimal mungkin akan kita laksanakan sesuai dengan masalah teknis lapangan yang bisa dimaksimalkan,” ujar Ketua ATSI Merza Fachys usai Forum Merdeka Barat 9.
Sekadar informasi, majelis agama di Provinsi Bali menyerukan agar internet ditiadakan sehari selama Nyepi. Internet dinilai mengandung banyak hiburan, sedangkan di Hari Catur Brata Penyepian itu tidak boleh ada hiburan.
Seruan majelis agama di Pulau Dewata itu, rupanya mendapat dukungan dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Pastika setuju jika saat Nyepi, umat tidak mengakses internet dan hal itu dinilai sebagai sesuatu yang baik dan menjadikan kesempatan bagi umat untuk menginstropeksi diri.
Editor: Tuty Ocktaviany