Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BPK Selamatkan Uang Negara Rp69,21 Triliun, Terbesar di BUMN
Advertisement . Scroll to see content

Soal Skandal Data Facebook, DPR Bakal Panggil Kominfo

Selasa, 17 April 2018 - 18:22:00 WIB
Soal Skandal Data Facebook, DPR Bakal Panggil Kominfo
Skandal Facebook. (Foto: Time)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Setelah memanggil Facebook, Komisi I DPR RI berencana memanggil Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Alasan pemanggilan ini untuk meminta keterangan soal penanganan kasus kebocoran data pengguna Facebook Indonesia.

“Kalau hasil catatan kita pada rapat kali ini dengan Facebook, kita akan panggil Kominfo karena ini sudah menjadi isu urgent untuk dibahas,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Gedung Nusantara II, Selasa (17/4/2018).

Kominfo akan diminta penjelasan mengenai langkah apa saja yang perlu diambil agar Facebook bisa memperbaiki diri dan memenuhi janjinya.

Saat disinggung soal kapan pemanggilan kepada Kominfo tersebut dilayangkan, Hanafi tidak memberikan waktu pasti pihaknya akan memanggil.

“Sesegera mungkin. Saya kira sebelum masa sidang berakhir akan kita lakukan ada waktu kominfo ketemu,” ujar Hanafi.

Sekadar informasi, Komisi I DPR RI dipanggil oleh Komisi I DPR RI untuk dimintai penjelasan soal kebocoran data satu juta pengguna Indonesia. Dalam sidang itu, Facebook menyampaikan beberapa langkah yang akan dilakukan untuk memperbaiki dirinya dan mencegah hal serupa tidak terjadi di kemudian hari.

Di antara beberapa langkah yang dijabarkannya salah satunya berbunyi, pihaknya akan mencari tahu apa yang akan dilakukan Cambridge Analytica. Selain itu, Facebook juga akan memberi tahu semua yang terkena dampak atau dirugikan dalam hal ini.

Facebook belakangan ini menjadi sorotan karena skandal data yang melibatkannya dan Perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica. Skandal data itu menyebabkan 87 juta data pengguna terekspos, satu juta di antaranya berasal dari Indonesia.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut