Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : HOAKS! Video Eks Menkes Siti Fadilah Supari Nyaris Tewas Terkena Ledakan di Tol Japek adalah Berita Bohong
Advertisement . Scroll to see content

Terlalu Jujur, Kreator ChatGPT Percaya Sejumlah Pekerjaan Akan Tergeser AI

Senin, 31 Juli 2023 - 09:15:00 WIB
Terlalu Jujur, Kreator ChatGPT Percaya Sejumlah Pekerjaan Akan Tergeser AI
Kreator ChatGPT Percaya Sejumlah Pekerjaan Akan Tergeser AI (Foto: ilgmyzin/Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Munculnya teknologi kecerdasan buatan generatif (AI generatif) seperti ChatGPT telah dipuji. Karena potensinya meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kualitas hidup banyak pekerja. 

Namun, CEO OpenAI Sam Altman memperingatkan anggapan AI hanya berdampak positif bagi tenaga kerja. Faktanya, Altman percaya beberapa pekerjaan pasti akan tergeser, yang menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan pekerjaan dan bagaimana mereka akan bertahan dalam lanskap yang berubah dengan cepat. 

AI  generatif, seperti ChatGPT, memiliki potensi merevolusi tempat kerja dengan menjadi asisten pekerja. Itu dapat merampingkan proses, mengotomatiskan tugas-tugas biasa, dan membebaskan waktu karyawan, sehingga memungkinkan mereka fokus pada aspek yang lebih bermakna dan strategis dari pekerjaan mereka. 

Banyak ahli optimisme AI akan melengkapi kemampuan manusia dibanding menggantikannya seluruhnya. Oded Netzer, profesor Columbia Business School, menekankan pekerja tidak akan digantikan AI itu sendiri, melainkan oleh mereka yang tahu cara memanfaatkan AI secara efektif dalam peran mereka. 

Hal ini menunjukkan AI dapat memberdayakan pekerja agar lebih efisien dan mampu, sehingga menghasilkan kepuasan kerja yang lebih besar dan produktivitas secara keseluruhan.

Meskipun ada keyakinan AI tidak akan mengakibatkan perpindahan pekerjaan secara luas, Sam Altman memperingatkan pandangannya. Dia mengakui beberapa pekerjaan pasti akan hilang karena meningkatnya adopsi teknologi AI. 

Pernyataan Altman mencerminkan pengakuan realistis atas potensi tantangan yang mungkin dihadapi tenaga kerja setelah pertumbuhan AI, sebagaimana dikutip dari Ubergizmo.

Sebuah laporan oleh Goldman Sachs menyoroti skala potensi gangguan pekerjaan, memperkirakan 300 juta pekerjaan full time di seluruh dunia dapat dipengaruhi AI. Ini adalah perhatian signifikan yang perlu ditangani oleh pembuat kebijakan, bisnis, dan masyarakat secara keseluruhan.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut