Threads Kehilangan Lebih dari Setengah Pengguna, Mark Zuckerberg: Ini Hal Wajar
JAKARTA, iNews.id - Threads kehilangan lebih dari setengah penggunanya dalam beberapa pekan setelah peluncurannya. Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO Meta Mark Zuckerberg dalam pidato internal.
Karena Threads kehilangan pengguna, staf di platform pesaing X, yang dulunya Twitter fokus pada tingkat retensi atau persentase pelanggan yang dipertahankan. Zuckerberg tampaknya tidak begitu khawatir akibat penurunan pengguna. Dia merasa itu hal yang wajar.
Zuckerberg mengklaim saat ini perusahaan menambahkan lebih banyak fungsi aktivasi ke aplikasi, diharapkan tingkat retensi akan meningkat. Chief Product Officer Meta Chris Cox mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak fitur yang dapat menarik pengguna agar tetap tinggal.
Sebelum Zuckerberg mengonfirmasi penurunan tersebut dalam sebuah pernyataan, ada penelitian yang menunjukkan penurunan tersebut. Menurut studi terbaru dari situs pelacakan data SimilarWeb dan Sensor Tower, jumlah pengguna aktif harian Threads berkurang setengahnya.
Studi tersebut mengklaim angka tersebut telah turun dari 49 juta menjadi 23,6 juta hanya dalam beberapa minggu. Ini adalah penurunan besar dalam keterlibatan pengguna dan waktu yang dihabiskan untuk aplikasi, sebagaimana dikutip dari Giz China.
Reuters melaporkan eksekutif Meta Platforms sekarang sangat fokus meningkatkan retensi pada Threads setelah aplikasi kehilangan lebih dari setengah penggunanya. Perusahaan berencana memperkenalkan hooks retensi untuk membuat pengguna tetap terlibat dengan aplikasi.
Hooks ini dapat menyertakan fitur seperti konten yang dipersonalisasi, notifikasi, dan hadiah untuk menggunakan aplikasi. Ada beberapa alasan mengapa Threads kehilangan lebih dari separuh penggunanya dalam beberapa minggu.
Salah satu alasannya adalah aplikasi tersebut menghadapi persaingan ketat dari platform media sosial yang sudah mapan seperti Twitter dan Facebook. Pengguna mungkin ragu beralih ke platform baru ketika mereka sudah merasa nyaman dengan kebiasaan media sosial mereka saat ini.
Editor: Dini Listiyani