Waspada Penipuan Online Berkedok Streaming Film Wonka Gratis, Begini Cara Terhindar Jadi Korban

JAKARTA, iNews.id - Para penjahat siber selalu mempunyai cara untuk menggaet korbannya. Kali ini mereka memanfaatkan popularitas film Wonka. 

Perusahaan keamanan siber Kaspersky menuturkan para penjahat akan menawarkan link nonton film Wonka gratis menggunakan situs survei "Surveymonkey." Orang yang tergiur dan tak menaruh curiga terhadap link itu akan menjadi korban penipuan. 

Baca Juga

Potensi Serangan Siber 2024: Penjahat Manfaatkan Popularitas Sistem Pembayaran Langsung

Para penjahat, kata Kaspersky, mengincar penggemar film antusias dengan peluncuran film fantasi musikal Wonka. Korban akan dikirimi link streaming film Wonka dengan iming-iming gratis.

Saat korban mengklik link tersebut akan menampilkan formulir pendaftaran menonton. Korban diminta membuat akun dengan memasukkan detail data pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, hingga informasi terkait kartu bank.

Baca Juga

Kemenag Buka Universitas Islam Siber di Cirebon, Permudah Guru di Pelosok Bisa Kuliah

Dari sini penjahat akan mendapat keuntungan yakni dengan menjual informasi pribadi korban dan menguras uang yang ada di rekening korban.

“Seperti karakter antagonis di Wonka, para penipu tidak membuang-buang waktu dalam mengeksploitasi kecintaan orang-orang terhadap dunia sihir dongeng Willy Wonka untuk motif jahat mereka," kata Egor Bubnov, Senior Web Content Analyst di Kaspersky.

Untuk menghindari aksi penipuan berkedok streaming film Wonka yang saat ini sedang marak dilakukan, Kaspersky menyarankan agar selalu waspada terhadap email, pesan, atau situs web mencurigakan.

Masyarakat diminta selalu memeriksa kembali keaslian sumber yang menawarkan penawaran eksklusif atau gratis, sebelum membagikan informasi pribadi apa pun atau melakukan transaksi online.

Pengguna juga perlu melakukan verifikasi keamanan situs.  Pastikan situs web memiliki koneksi yang aman. Cari "https://" di URL dan simbol gembok di bilah alamat untuk menunjukkan situs web yang aman.

Editor: Dini Listiyani