5 Kepunahan Massal yang Telah Terjadi di Bumi, Penyebabnya Beragam
JAKARTA, iNews.id - Tahukah Anda kepunahan massal ternyata pernah terjadi di Bumi selama beberapa kali. Ini dia daftar kepunahan massal yang pernah terjadi di Bumi.
Kepunahan massal memusnahkan spesies hewan di tumbuhan di Bumi. Menariknya, kepunahan massal tidak terjadi hanya sekali saja tapi beberapa kali di muka Bumi.
Jika belum tahu, ada beberapa kepunahan. Anda bisa simak daftar lima kepunahan massal yang pernah terjadi di muka Bumi sebagaimana dikutip dari Live Science, Rabu (16/11/2022).
1. Kepunahan Ordovisium-Silur
Kepunahan terjadi 444 juta tahun yang lalu saat hampir semua kehidupan ada di laut dan tanaman baru saja mulai muncul di darat. Pergeseran iklim menyebabkan suhu laut berubah, dan sebagian besar kehidupan di lautan mati. Kepunahan Ordovisium melenyapkan sekitar 85 persen dari semua spesies.
2. Kepunahan Devon Akhir
Dikenal sebaga "zaman ikan", Devonian menyaksikan naik turunnya banyak spesies laut prasejarah. Kepunahan Devon Akhir terjadi sekitar 383 juta tahun yang lalu, menyebabkan 75 persen dari semua spesies Bumi menghilang selama rentang 20 juta tahun.
Dalam periode kepunahan kedua ini tanah mulai ditemukan dan tanaman mulai tumbuh. Tanah kaya nutrisi mengalir ke lautan sehingga menyebabkan alga berkembang dalam skala besar. Hal ini menciptakan zona mati, di mana alga menghilangkan oksigen dari air.
3. Kepunahan Permian-Triassic
Disebut The Great Dying, peristiwa ini adalah kepunahan massal yang terbesar yang pernah melanda Bumi. Karena peristiwa ini berhasil memusnahkan sekitar 90 persen dari semua spesies yang ada di Bumi, termasuk reptil, serangga, dan amfibi yang berkeliaran di darat.
Penyebab bencana ini yakni periode vulkanisme yang merajalela. Pada akhir periode Permian, bagian dunia yang sekarang kita sebut Siberia meletus menjadi gunung berapi yang eksplosif. Kejadian ini melepaskan karbon dioksida dalam jumlah besar ke atmosfer, sehingga menyebabkan Bumi panas.
Oleh karena itu pola cuaca berubah, permukaan laut menjadi naik, dan hujan asam turun ke daratan. Kadar karbon dioksida di lautan mencemari kehidupan laut, menghilangkan air yang kaya oksigen. Namun, kenaikan suhu laut dapat mengurangi kadar oksigen di dalam air.
4. Kepunahan Triassic-Jurassic extinction
Peristiwa ini terjadi sekitar 201 juta tahun lalu. Pada masa ini dinosaurus mulai menghuni dunia. Ilmuwan berpendapat peristiwa ini terjadi akibat aktivitas vulkanik besar di wilayah dunia, yang sekarang tertutup oleh Samudra Atlantik lah biang keroknya.
Layaknya periode Permian, gunung berapi mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah besar, sehingga mendorong perubahan iklim memusnahkan kehidupan yang terjadi di Bumi. Temperatur global meningkat, es mencair, dan permukaan laut naik dan diasamkan. Akibatnya, banyak spesies laut dan darat punah, ini termasuk buaya prasejarah besar dan beberapa pterosaurus terbang.
5. Kepunahan K-Pg
Kepunahan K-Pg atau lebih dikenal sebagai hari di mana dinosaurus mati. Peristiwa terjadi karena asteroid selebar lebih dari 8 mil jatuh ke Bumi dengan kecepatan sekitar 45.000 mph (72.000 km/jam).
Asteroid meninggalkan lubang selebar 110 mil (180 km) dan kedalaman 12 mil (19 km), yang disebut kawah Chicxulub. Tabrakan menghanguskan semua daratan di sekitarnya dalam jarak 900 mil (1.450 km) dan mengakhiri kekuasaan dinosaurus selama 180 juta tahun di Bumi.
Setelaj itu, langi menjadi hitam selama berbulan-bulan karena puing-puing dan debu yang dihempaskan ke atmosfer. Hal ini menyebabkan tanaman tidak bisa menyerap sinar Matahari dan akhirnya mati secara massal, dan menghancurkan rantai makanan dinosaurus.
Editor: Dini Listiyani