7 Makhluk Mitos yang Ternyata Ada di Kehidupan Nyata, bak Hewan dalam Film-film Fantasi

JAKARTA, iNews.id - Terdapat beberapa makhluk mitos yang ternyata ada di kehidupan nyata. Meskipun awalnya hanya diyakini sebagai khayalan, makhluk-makhluk tersebut akhirnya ditemukan di dunia dan menyerupai hewan dalam film fantasi.
Sebuah studi di jurnal PLOS Biology memperkirakan bahwa lebih dari 80 persen spesies di bumi masih belum ditemukan. Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin jika ada banyak makhluk mitos lainnya yang akan ditemukan di kemudian hari.
Mau tahu apa saja makhluk mitos yang ternyata ada di dunia nyata? Simak jawabannya berikut ini yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Jumat (10/2/2023).
Pada Abad Pertengahan hingga masa Renaisans, tanduk unicorn sangat populer. Namun setelah diselidiki, benda-benda berbentuk kerucut yang berputar itu sebenarnya adalah gading narwhals, seekor paus Arktik yang dulunya diburu oleh bangsa Viking.
Pada tahun 1577, penjelajah Inggris Martin Frobisher memimpin ekspedisi di mana dia akhirnya menemukan narwhal mati, yang disebutnya sebagai unicorn laut. Dia kemudian mempersembahkan tanduk tersebut kepada ratu.
Pada tahun 1798, Kapten John Hunter dari Angkatan Laut Britania Raya mengirim kulit platipus dan sketsa binatang itu ke Inggris. Ia mendapatkannya dari perjalanannya di Australia.
Sayangnya, naturalis Eropa tidak percaya bahwa makhluk seperti itu ada di dunia. Namun ketika dilakukan penelitian lebih lanjut, mereka akhirnya percaya.
Orang Yunani meyakini adanya dewi laut berkepala enam bernama Scylla. Sementara di budaya Bahama, ada makhluk setengah hiu dan setengah gurita yang disebut Lusca.
Selain itu, terdapat legenda Nordik tentang Kraken. Namun pada tahun 1853, ditemukan cumi-cumi raksasa sesuai dengan penggambaran makhluk mitos dari sejumlah budaya yang digambarkan oleh naturalis Norwegia Japetus Steenstrup.
Tenrec mungil seperti landak memiliki tubuh yang berwarna kuning dan hitam. Hewan ini menjadi satu-satunya mamalia yang diketahui berkomunikasi melalui stridulasi.
Tenrec Madagaskar memiliki set pena bulu khusus yang mereka gosokkan bersama untuk berkomunikasi dalam kegelapan. Mamalia kecil tersebut juga berkomunikasi terus-menerus dengan nada tinggi sehingga telinga manusia tidak mampu mendengarnya.
Versi mikro setan berduri yang biasanya muncul dalam film-film fantasi ditemukan di Australia. Hewan jenis kadal tersebut bertahan hidup dengan memakan semut.
Setan berduri menutupi tubuh mereka dengan duri tebal agar terlindung dari musuh. Hal paling menarik tentang hewan tersebut adalah kemampuannya mengubah warna kulit berdasarkan cuaca.
Setan berduri akan berwarna tetap kuning dan merah saat hangat. Kemudian, hewan itu akan beralih ke warna yang lebih gelap saat dingin.