Ada Kilatan Cahaya di Jupiter, Diduga Berkaitan dengan Dampak Komet

JAKARTA, iNews.id - Jupiter baru saja dihantam benda angkasa kecil. Peristiwa tersebut diungkapkan oleh seorang astronom amatir. 

Akun berafiliasi dengan proyek Autotelescopes for Serendipitous Event Survey (OASES) dan sistem Planetary Observation Camera for Optical Transient Surveys (PONCOTS) mengunggah peristiwa tersebut di X, yang dulunya bernama Twitter. Dalam akun tersebut diperingatkan adanya kilatan cahaya yang diamati di atmosfer Jupiter. 

Baca Juga

Lebih Ringan dari Jupiter, Exoplanet BEBOP-1c 65 Kali Massa Bumi

Setelah itu, MASA Planetary Log membagikan rekaman yang menunjukkan semburan cahaya singkat yang datang dari Jupiter, dikatikan dengan dampak komet atau asteroid. 

Pengamatan independen lainnya dilakukan astronom amatir China di Zhengzhou, yang menunjukkan kilatan cahaya di tempat yang sama pada atmosfer Jupiter, sebagaimana dikutip dari Space.com. 

MASA Planetary Log, akun milik seorang penggila luar angkasa mengatakan kepada Space.com mereka memotret secara otomatis untuk terus merekam permukaan Jupiter. Kilatan cahaya ditekankan dalam video yang diposting ke X karena kecerahan dan keseimbangan warna disesuaikan secara otomatis.

“Ketika saya bangun di pagi hari dan membuka X (Twitter), saya melihat informasi telah terjadi kilatan cahaya di permukaan Jupiter. Malam itu, ketika saya memeriksa video pada waktu yang sama, saya melihat kilatan cahaya. Saya sangat beruntung bisa memotret fenomena ini ketika hal itu terjadi," ujarnya. 

OASES telah terlibat dalam sejumlah observasi seputar dampak Jupiter dalam beberapa tahun terakhir. Akun Twitter OASES memposting gambar Jupiter beresolusi tinggi pada saat terjadi tabrakan menggunakan data yang disediakan oleh para amatir.

Jupiter sering mengalami tabrakan kosmik karena tarikan gravitasinya yang kuat dan kedekatannya dengan sabuk asteroid utama. Menariknya, pecahan komet Shoemaker-Levy 9 yang terfragmentasi bertabrakan dengan Jupiter pada tahun 1994, meninggalkan luka di atmosfer yang dapat terlihat oleh para astronom selama berbulan-bulan setelahnya.

Editor: Dini Listiyani