Air Tertua Tertua di Bumi Ditemukan, Berusia 2 Miliar Tahun dan Punya Rasa Unik

JAKARTA, iNews.id - Air tertua di Bumi berhasil ditemukan ahli geologi Barbara Sherwood Lollar. Dia bersama timnya menemukan air berusia 1,5 miliar hingga 2,64 miliar tahun.
Menariknya, air tidak hanya mengendap di kubangan melainkan mengalir sangat deras pada kecepatan liter permenit, sebagaimana dikutip dari IFL Science.
"Saat orang berpikir tentang air ini, mereka akan menganggap itu hanya sejumlah kecil air yang terperangkap di dalam batu. Tapi, ini mengalir dengan kecepatan liter per menit. Volume airnya jauh lebih besar dibanding yang diduga siapa pun," kata Barbara.
Melihat sulfat di dalam air, Barbara dan timnya dapat melihat tanda adanya kehidupan. Mereka pun menyimpulkan air yang ditemukan mengandung unsur spesial yang hanya diproduksi mikrobiologi.
Kandungan ini harus diproduksi dalam skala waktu yang sangat lama. Barbara mengatakan mikroba yang menghasilkan tanda ini tidak dapat melakukannya hanya dalam semalam. Ini mengindikasikan organisme telah hadir dalam cairan tersebut dalam skala waktu geologis.
“Sulfat dalam air purba ini bukanlah sulfat modern dari air permukaan yang mengalir ke bawah. Apa yang kami temukan adalah sulfat, seperti hidrogen, sebenarnya diproduksi di tempat melalui reaksi antara air dan batu. Artinya, reaksi akan terjadi secara alami dan bertahan miliaran tahun," ujarnya.
Barbara pun mengaku telah mencicipi rasa air berusia miliaran tahun tersebut. Dia menyebut rasanya unik, sangat asin dan pahit. "Sangat asin dan pahit. Jauh lebih asin daripada air laut," ujarnya.
Editor: Dini Listiyani