Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Digitalisasi Operasional Bantu E-Commerce Tumbuh Lebih Tangguh, Ini Alasannya! 
Advertisement . Scroll to see content

Angkatan Darat AS Gunakan Machine Learning untuk Cek Kendaraan

Kamis, 28 Juni 2018 - 10:01:00 WIB
Angkatan Darat AS Gunakan Machine Learning untuk Cek Kendaraan
Angkatan Darat AS Gunakan Machine Learning untuk Cek Kendaraan (Foto: US Army)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Melacak kesehatan mekanis jutaan peralatan bukan pekerjaan yang mudah bagi Angkatan Darat Amerika Serikat (AS). Untuk membantu pekerjaan intensif data ini, Angkatan Darat AS menggunakan asisten AI.

Software machine learning dikembangkan oleh perusahaan Chicago Uptake Technologies akan memprediksi kapan kendaraan membutuhkan perbaikan.

Skema pilot akan mencakup beberapa lusin kendaraan infantri lapis baja yang dikerahkan dalam layanan aktif. Sensor dalam mesin kendaraan merekam informasi seperti suhu dan RPM, lalu mengirimkannya ke software Uptake.

Guna mencari pola dalam data yang cocok dengan kegagalan mesin yang dikenal di kendaraan yang sama dibutuhkan machine learning.

"Platform kami seperti otak yang mengumpulkan sinyal dari semua ujung saraf ini (di mesin) dan menghasilkan feed back," kata VP of Communications Uptake Abby Hunt yang dilaporkan The Verge, Kamis (28/6/2018).

"Apakah pendingin itu hampir habis atau ada masalah lain, kami tahu telah melihat ini di mesin lain, dan bisa memberitahu seseorang, transmisi mungkin gagal dalam satu atau dua minggu, misalnya," ujarnya.

Uptake saat ini menyediakan layanan serupa di industri pengaturan dan telah bekerja sama dengan Boeing, Caterpillar, dan Progress Rail.

Untuk Berkshire Hathaway, software-nya digunakan untuk mengawasi pemeliharaan turbin angin, tugas paling penting untuk turbin yang mahal sering terletak di lokasi terpencil.

Kontrak Uptake dengan tentara relatif kecil, hanya bernilai 1 juta dolar Amerika Serikat (AS). Tapi, kerja sama ini merupakan langkah maju untuk penggunaan AI oleh militer.

Beberapa ahli telah mengkritik AS karena gagal memanfaatkan machine learning. Namun, ahli lainnya justru memperingatkan budaya internal Angkatan Darat ragu-ragu untuk mengganti keahlian manusia dengan mesin.

Uptake menekankan sistem mereka tidak membuat keputusan apa pun. Tapi, hanya menyoroti area masalah potensial bagi manusia untuk diselidiki.

Letnan Kolonel Chris Conley, manajer produk untuk kendaraan US Army’s Bradley mengatakan, jika uji coba berhasil, software Uptake bisa digunakan melacak seluruh armada Bradley, bahkan kendaraan tempur lainnya.

"Saya tidak yakin ini akan berhasil, tapi saya benar-benar bersemangat tentang potensi ini. Kami sedang melakukan uji coba untuk memverifikasi klaim mereka sebelum kami melakukan apa pun dalam skala besar," katanya.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut