Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Matahari Tepat di Atas Kakbah Sore Ini, Ayo Cek Arah Kiblat!
Advertisement . Scroll to see content

Apa Itu Ekuinoks? Fenomena yang Tingkatkan Intensitas Penyinaran Matahari 

Rabu, 20 Maret 2024 - 11:59:00 WIB
Apa Itu Ekuinoks? Fenomena yang Tingkatkan Intensitas Penyinaran Matahari 
Apa Itu Ekuinoks? Fenomena yang Tingkatkan Intensitas Penyinaran Matahari  (Foto: unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Cuaca panas terik dirasakan hari ini (20/3/2024). Penyebabnya diketahui karena fenomena ekuinoks yang berlangsung sejak pukul 10.04 WIB. Sebenarnya apa itu ekuinoks

Dihimpun dari InfoAstronomy, ekuinoks adalah fenomena menandai hari pertama musim semi bagi belahan Bumi Utara, dan hari pertama musim gugur bagi belahan Bumi Selatan.

Penamaan ekuinoks berasal dari kata Latin aequus (sama rata) dan nox (malam. Ini berangkat dari peristiwa yang disertainya, di mana waktu siang dan malam hampir sama, 12 jam. 

Saat momen ini terjadi di Bumi, dapat terasa waktu siang dan malam hampir sama. Karena, perjalanan tahunan Matahari melintasi konstelasi zodiak membawanya melintasi ekuator langit. 

Proses Terjadinya Fenomena Ekuinoks

Fenomena ekuinoks terjadi karena sumbu putaran Bumi terhadap porosnya atau rotasinya, miring dengan sudut 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya mengelilingi Matahari. Jadi bukan Matahari yang bergerak pindah tempat di langit, namun Bumi berevolusi miring. 

Kemiringan sumbu rotasi Bumi ini cenderung tetap sambil Bumi mengelilingi Matahari. Oleh karena itu, terkadang kutub utara Bumi miring ke arah Matahari (pada Juni), dan terkadang miring menjauh dari Matahari (pada Desember).

Pada ekuinoks Maret ini, Matahari memiliki asensiorekta yang hampir tepat nol. Ini karena titik nol asensiorekta ditentukan oleh posisi pusat Matahari pada saat ekuinoks.

Dampak yang ditimbulkan dari ekuinoks pada kehidupan sehari-hari di Bumi adalah adanya pergantian musim terutama bagi negara-negara subtropis dan berlintang tinggi.

Untuk Indonesia yang terletak di ekuator, pada momen ekuinoks hari ini, intensitas penyinaran Matahari akan mencapai maksimumnya, meski tidak akan menyebabkan peningkatan suhu yang signifikan, teriknya Matahari terasa menembus kulit.

Setelah ekuinoks hari ini, Matahari akan melanjutkan gerak semunya semakin ke utara hingga mencapai titik balik paling utara pada Juni mendatang, musim panas di belahan Bumi utara.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut