Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kenapa 29 Februari Terjadi 4 Tahun Sekali? Begini Penjelasannya
Advertisement . Scroll to see content

Apa yang Dimaksud Tahun Kabisat? Begini Arti dan Sejarahnya

Sabtu, 03 Februari 2024 - 16:48:00 WIB
Apa yang Dimaksud Tahun Kabisat? Begini Arti dan Sejarahnya
Apa yang dimaksud tahun kabisat? (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Apa yang dimaksud tahun kabisat? Pertanyaan tersebut masih menyirat rasa penasaran sebagian kalangan.

Namun, istilah itu sebenarnya tidak asing karena tahun kabisat diketahui merupakan tahun di mana bulan Februari memiliki 29 hari, bukan 28 hari.

Hal ini tentu menjadi fenomena yang cukup unik, mengingat bulan Februari tidak selalu memiliki 29 hari di setiap tahunnya. Sementara itu, tahun 2024 menjadi contoh dari tahun kabisat.

Lantas, apa definisi tahun kabisat dan bagaimana sejarahnya? Simak ulasannya berikut ini.

Apa yang Dimaksud Tahun Kabisat?

Dilansir dari situs ThoughtCo, Jumat (2/2/2024), tahun kabisat adalah tahun dengan 366 hari, bukan 365 hari seperti biasanya. Tahun kabisat diperlukan karena panjang sebenarnya satu tahun hampir 365,25 hari, bukan 365 hari seperti yang biasa dinyatakan. 

Maka dari itu, akan ada penambahan satu hari di setiap empat tahun, dan tahun yang habis dibagi empat (misalnya tahun 2020) memiliki 366 hari. Hari tambahan ini ditambahkan ke kalender pada tanggal 29 Februari. 

Beberapa contoh tahun kabisat terjadi pada tahun 2024 dan sebelumnya pada tahun 2016 dan 2020. Setelah ini, tahun kabisat terjadi lagi pada tahun 2028.

Namun, perlu diketahui bahwa ada satu pengecualian terhadap aturan tahun kabisat yang melibatkan tahun abad, seperti tahun 1900. Karena satu tahun sebenarnya kurang dari 365,25 hari, maka ditambahkan satu hari tambahan setiap empat tahun. menghasilkan sekitar tiga hari tambahan yang ditambahkan sepanjang 400 tahun. 

Oleh karena itu, hanya satu dari setiap empat abad yang dianggap sebagai tahun kabisat. Tahun abad hanya dianggap tahun kabisat jika habis dibagi 400. 

Dengan demikian, tahun 1700, 1800, 1900, dan 2100 bukanlah tahun kabisat. Sementara tahun 1600 dan 2000 adalah tahun kabisat.

Lalu, mengapa penambahan satu hari di setiap empat tahun dilakukan di bulan Februari?

Melansir dari laman USA Today, pemilihan bulan Februari sebagai hari tambahan untuk kemudian disebut tahun kabisat mengacu pada reformasi yang dilakukan pada kalender Romawi oleh Julius Caesar, yang terinspirasi oleh kalender matahari Mesir. 

Menurut laman History, Kalender Romawi pada saat itu didasarkan pada sistem lunar dan memiliki satu tahun dengan 355 hari, lebih pendek dari tahun matahari. 

Perbedaan ini menyebabkan kalender menjadi tidak sinkron dengan musim dari waktu ke waktu. Untuk mengatasi masalah ini, Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian, sebuah kalender matahari, yang mencakup sistem tahun kabisat.

Ketika kalender Julian kemudian disempurnakan menjadi kalender Gregorian pada tahun 1582, tradisi menambahkan hari kabisat ke bulan Februari tetap ada.

Pertanyaan tentang apa yang dimaksud tahun kabisat sudah terjawab bukan sobat iNews? Semoga bermanfaat. 

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut