Apakah Parfum Gucci Pakai Kemenyan Indonesia? Ini Faktanya!
JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyebut kalau parfum Louis Vuitton hingga Gucci menggunakan kemenyan. Itu kenapa parfum brand internasional tersebut cenderung awet.
Karenanya, Gibran ingin sekali mewujudkan hilirisasi kemenyan. Dia meyakini, kemenyan memiliki nilai ekonomi yang sama berharganya seperti nikel.
Menjadi pertanyaan sekarang, apakah kemenyan yang dimaksud Gibran adalah kemenyan asli Indonesia atau kemenyan secara umum? Kemudian, apakah benar kemenyan Indonesia itu bernilai tinggi?

Ketua divisi ilmiah Asosiasi Aromaterapi Indonesia (IAA) dr Nova Primadina, Sp.BP-RE, CH, Cht, melakukan penelusuran secara daring untuk mencari tahu tentang kemenyan di parfum Gucci seperti yang disampaikan Gibran.
Berdasarkan temuannya dari situs resmi dan ulasan parfum, salah satu produk Gucci yang secara eksplisit menyebutkan penggunaan benzoin adalah Gucci Flora Gorgeous Gardenia Eau de Parfum.
"Parfum series itu mencantumkan ekstrak benzoin sebagai base note, bersama dengan patchouli Indonesia dan cendana Australia," kata dr Nova saat dihubungi iNews.id, Kamis (17/7/2025).
Benzoin dalam konteks ini, kata dr Nova, berfungsi sebagai pengikat yang memberikan kehangatan dan daya tahan aroma.
"Namun, tidak ada konfirmasi resmi dari Gucci bahwa benzoin ini secara spesifik berasal dari Indonesia, meskipun kemenyan Sumatera dikenal sebagai salah satu sumber benzoin berkualitas tinggi di pasar global," ungkap dr Nova yang juga dosen Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur.
Sebaliknya, parfum Gucci lain seperti Gucci Intense Oud Eau de Parfum disebutkan menggunakan olibanum oil (frankincense) sebagai salah satu komponen utama. Frankincense umumnya bersumber dari pohon Boswellia di Oman, Somalia, atau Yaman, bukan dari Indonesia.
"Ini menunjukkan bahwa Gucci lebih sering menggunakan frankincense daripada benzoin untuk beberapa produknya, dan pernyataan bahwa kemenyan Indonesia adalah bahan utama mungkin kurang akurat atau merujuk pada kasus tertentu saja," katanya.
Dia menambahkan, "Perlu dicatat bahwa bahan baku yang dimaksud di sini merujuk pada minyak esensial dari resin kemenyan yang memiliki aroma tertentu dan beberapa efek aromaterapi."
Di kesempatan ini, dr Nova menegaskan bahwa frankincense, bukan benzoin. Frankincense lebih sering digunakan dalam parfum Gucci dan Louis Vuitton, dan sumbernya cenderung dari Somalia, Oman, atau Yaman, bukan Indonesia.
"Namun, ini tidak menutup kemungkinan bahwa benzoin Indonesia digunakan dalam produk tertentu, mengingat reputasinya di industri parfum," tambah dr Nova yang juga adalah anggota Asosiasi Peneliti Atsiri Indonesia (APAI).
Editor: Muhammad Sukardi