Astronom Temukan Planet Sebesar Saturnus di Galaksi Lain

SAN FRANCISCO, iNews.id - Perburuan exoplanet berkelana di luar Bima Sakti. Para astronom yang menggunakan Chandra X-ray Observatory NASA telah mendeteksi apa yang mungkin menjadi tanda-tanda pertama dari planet di galaksi lain.

Tim melihat penurunan kecerahan sinar-X yang mengisyaratkan planet transit di depan bintang pada galaksi Messier 51, yang berjarak 28 juta tahun cahaya. Secara konteks, semua kandidat exoplanet di Bima Sakti tidak lebih dari 3.000 tahun cahaya dari Bumi. 

Baca Juga

Astronom Temukan Exoplanet Aneh Mengorbit Tiga Bintang

Sifat alami dari bintang-bintang membuat prestasi itu menjadi mungkin. Karena, para peneliti harus fokus pada sistem biner terang sinar-X di mana wilayah terang relatif kecil, transit itu jauh lebih mudah dikenali.

Deteksi konvensional bintang terdekat membutuhkan deteksi cahaya yang jauh relatif lebih sentifi. Karena, planet mungkin hanya memblokir sejumlah kecil cahaya dari bintang tertentu. 

Baca Juga

Peneliti Temukan Awan di Atmosfer Exoplanet WASP-127b

Planet itu sendiri diyakini sebesar Saturnus. Tapi, akan mengorbit inangnya, bintang 20 kali massa Matahari serta lubang hitam atau bintang neutron pada jarak dua kali lipat, sebagaimana dikutip dari Engadget, Senin (1/11/20210.

Baca Juga

Exoplanet Kecil Berjarak 35 Tahun Cahaya, Punya Massa Setengah Venus 

Para ilmuwan tidak percaya peredupan itu karena awan gas atau debu. Sebab itu tidak konsisten dengan peristiwa yang mereka rekam di M51. Sebuah planet, bagaimanapun, akan sejalan dengan data.

Tantangannya adalah memverifikasi data itu. Orbit besar planet ini dapat mengesampingkan transit lain selama kira-kira 70 tahun, dan tidak akan jelas kapan tepatnya para astronom harus melihatnya. Transit tiga jam calon planet ini tidak memberikan jendela besar. Itu juga dengan asumsi bintang 'hidup' tidak meledak dan memandikan planet dalam radiasi.

Namun, jika ada konfirmasi, penemuan itu akan sangat signifikan. Meskipun tidak banyak keraguan bahwa planet ada di galaksi lain, akan berguna untuk memiliki bukti keberadaan mereka. Ini juga dapat secara signifikan memperluas cakupan pencarian planet di masa depan untuk memasukkan lingkungan galaksi, bukan hanya bintang yang dekat.

Editor: Dini Listiyani