Astronot Frank Borman Meninggal Dunia, NASA: Pahlawan Amerika Sejati
JAKARTA, iNews.id - Kabar duka kembali menghampiri NASA. Mantan astronot NASA Frank Borman yang menerbangkan misi manusia ke Bulan meninggal dunia pada usia 95 tahun.
Dalam sebuah pernyataan, Administrator NASA Bill Nelson mengutarakan rasa duka cita atas kehilangan mantan astronot Apollo.
"Astronot Frank Borman adalah pahlawan Amerika sejati. Frank mengetahui eksplorasi kekuatan yang dimiliki dalam menyatukan umat manusia ketika dia berkata, eksplorasi benar-benar inti dari jiwa manusia," ujarnya.
Sebagai anggota astronot kelas dua NASA, Borman lepas landas dua kali ke luar angkasa. Pada misi keduanya, Apollo 8, dia memerintahkan kru pertama untuk mengorbit Bulan.
Diluncurkan pada 21 Desember 1968, Borman, Jim Lovell, dan Bill Anders menjadi astronot pertama yang menaiki Saturn V, yang pada saat itu merupakan roket paling kuat di Amerika Serikat.
Tahap ketiga booster tersebut mempercepat awak Apollo 8 dari 17.000 menjadi 24.000 mil per jam (27.000 hingga 39.000 kpj), kecepatan tercepat yang pernah dilakukan astronot hingga titik tersebut dalam sejarah.
"Saturn V adalah kendaraan yang unik," kata Borman dalam wawancara sejarah lisan NASA pada 1999.
Menurut Borman, Saturn V sangat kuat, berisik, bergetar, dan stagingingnya benar-benar keras. Tapi ketika naik ke tahap ketiga, S-IVB, itu mulus dan senyap.
Borman dan dua awaknya tiba di Bulan tiga hari setelah meninggalkan Bumi. Apollo 8 memasuki orbit elips yang membawa awaknya sedekat 115 mil (185 kilometer) dari permukaan Bulan.
Pada revolusi pertama, Borman, Lovell, dan Anders menjadi orang pertama yang melihat secara langsung sisi jauh Bulan dan kemudian, saat keluar dari balik bulan untuk keempat kalinya, mereka menjadi orang pertama yang melihat secara langsung "Earthrise ."
Menyusul kegembiraan melihat planet Bumi dengan cara baru, Borman tidur selama dua orbit dan kemudian membebaskan rekan krunya untuk melakukan hal yang sama.
Editor: Dini Listiyani