Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tragis! 3 Astronaut China Terlantar di Luar Angkasa gegara Tabrak Puing Antariksa
Advertisement . Scroll to see content

Astronot Temukan Kehidupan Asing di Stasiun Luar Angkasa

Selasa, 28 November 2017 - 12:04:00 WIB
Astronot Temukan Kehidupan Asing di Stasiun Luar Angkasa
Astronot Temukan Kehidupan Asing di Stasiun Luar Angkasa (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Seorang astronot Rusia mengklaim menemukan bakteri hidup di luar International Space Station (ISS). Menurut kosmonot (antariksawan asal Rusia), mereka (bakteri) mungkin berada di luar angkasa.

Engineer Rusia Anton Shkaplerov mengatakan, bahwa mikroorganisme itu tidak ada saat peluncuran ISS pada 1998. Kemungkinan besar, bakteri itu datang dari suatu tempat di luar angkasa. Saat ini, bakteri dibawa kembali ke Bumi untuk studi lebih lanjut setelah tes awal di atas stasiun luar angkasa menunjukkan mereka tidak berbahaya bagi manusia.

Shkaplerov mengatakan kepada kantor berita Rusia, TASS, bahwa organisme itu ditemukan saat kosmonot mengambil sampel lambung stasiun luar angkasa tersebut. Mereka mengambil sampel dari tempat penyimpanan bahan bakar limbah dan dari bagian lain di ISS.

"Dan, sekarang ternyata entah bagaimana penyeka ini menunjukkan bakteri yang absen saat peluncuran modul ISS. Artinya, mereka datang dari luar dan menetap di permukaan luar," kata Shkaplerov, sebagaimana iNews.id dikutip dari Daily Mail, Selasa (28/11/2017).

"Mereka sedang dipelajari sejauh ini. Dan tampaknya, mereka tidak menimbulkan bahaya," terang astronot Rusia yang akan melakukan perjalanan ketiganya ke ISS, pada Desember, sebagai bagian dari awak Expedition 54.

Dia bersikeras, bakteri yang ditemukan di stasiun itu, tidak berbahaya bagi manusia. Mikroorganisme yang telah mencapai luar angkasa dari Bumi, sebelumnya telah diketahui menempel pada permukaan ISS.

Shkaplerov mengatakan, bakteri sebelumnya dibawa ke stasiun luar angkasa secara tidak sengaja pada tablet PC, bersamaan dengan berbagai bahan yang ditempatkan di atas ISS dalam waktu yang lama, untuk mempelajari perilaku material di luar angkasa.

Dia mengatakan, bakteri juga ditemukan bertahan  dalam ruang hampa udara, setelah dibakar dari permukaan Bumi oleh ionosphere lift. Fenomena melihat material dari permukaan Bumi diangkat dalam dan luar atmosfer oleh kekuatan magnet Bumi.

Bakteri sebelumnya telah ditemukan di ISS selama percobaan Uji dan Biorisk stasiun luar angkasa. Selama tes ini, bantalan khusus dipasang di lambung stasiun dan dibiarkan selama beberapa tahun untuk melihat bagaimana material dipengaruhi oleh kondisi di luar angkasa.

Para ahli sudah mengetahui bahwa luar angkasa mempengaruhi bakteri dengan cara yang aneh. Sebuah tim dari  CU Boulder's BioServe Space Technologies menemukan awal tahun ini, bahwa beberapa sel bakteri shapeshift di luar angkasa bertahan dari serangan obat umum yang berhasil membunuh mereka di Bumi.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut