Bagaimana Cahaya Merambat? Simak Penjelasannya di Sini!

JAKARTA, iNews.id - Bagaimana cahaya merambat jadi pertanyaan yang kerap ditanyakan oleh banyak orang, tak terkecuali siswa SD (Sekolah Dasar). Di mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) kelas 5 SD kita membahas tentang cahaya.
Mengutip Aldiyah (2023), pada buku Ilmu Pengetahuan Alam, menjelaskan cahaya adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang dapat merambat pada ruang hampa udara dan terlihat oleh kasat mata. Cahaya sangat penting bagi kehidupan sehari-hari manusia.
Sebab, tanpa cahaya manusia akan kesulitan untuk melihat dan melakukan berbagai aktivitas. Matahari disebut sebagai sumber cahaya terbesar di alam semester sebab mampu memancarkan gelombang cahaya. Selain matahari, beberapa sumber cahaya api antara lain, lampu, api, dan sebagainya.
Berikut jawaban mengenai pertanyaan bagaimana cahaya merambat dilansir dari berbagai sumber, Kamis (25/7/2024).
Cahaya bisa merambat tanpa perantara alias medium. Pernyataan itu membuat cahaya tetap bisa merambat di ruang hampa. Sebagai contoh cahaya Matahari yang tetap bisa sampai ke bumi meski melewati ruang hampa udara di luar angkasa.
Bahkan, cahaya tetap bisa terlihat di ruang kedap udara. Namun, harus ada ruang atau celah sedikit agar cahaya dapat masuk ke ruang tersebut. Tak hanya itu, cahaya juga bisa merambat lurus jika melewati media atau medium perantara yang memiliki partikel sama atau setara dengan cahaya.
Namun perlu diingat, perantara atau medium tersebut juga harus memiliki kerapatan optik. Dengan tujuan agar cahaya bisa merambat dengan lurus. Fenomena gerhana Matahari dan gerhana Bulan bisa membuktikan bahwa cahaya bisa merambat lurus.
Berikut ini sifat-sifat cahaya dikutip dari buku Cahaya dan Penerapan Sifat-sifat Cahaya:
Salah satu sifat yang dimiliki cahaya adalah dapat merambat lurus. Sifat dapat kita lihat saat senter disorotkan secara tegak lurus ke depan. Itu dapat membuat cahaya senter akan merambat lurus menuju objek yang dituju atau diarahkan.
Di sisi lain, terdapat beberapa benda yang bisa meneruskan rambatan cahaya. Benda yang dinamakan translusens ini sebagai contoh, kain gorden tipis dan beberapa jenis plastik.
Cahaya akan mengalami pemantulan teratur ketika mengenai permukaan yang datar dan licin. Sebagai contoh benda seperti cermin.
Sifat cahaya satu ini bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari. Seperti saat kita bercermin di cermin datar. Kita dapat melihat pantulan dirinya sama besar dengan aslinya sebab adanya pantulan cahaya dari cermin tersebut.
Sifat cahaya bisa dibiaskan atau dibelokkan terjadi saat peristiwa pembelokan cahaya saat merambat dari satu medium ke medium lain yang memiliki indeks bias berbeda. Peristiwa pembiasan ini terjadi sebab adanya perbedaan kelajuan gelombang cahaya saat merambat di dua medium yang berbeda.
Contohnya saat kita meletakkan sebilah tongkat ke dalam air yang terkena cahaya matahari. Tongkat tersebut akan tampak lebih besar dari ukuran sesungguhnya.
Sifat cahaya bisa diuraikan dinamakan dengan dispersi cahaya. Mengutip Nana, pada bukunya yang berjudul Fisika Kesehatan, prinsip penguraian cahaya atau dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi cahaya berwarna-warni.
Cahaya bisa diuraikan bisa kita temukan di peristiwa munculnya pelangi. Mengutip Earth Eclipse, saat cahaya Matahari yang tampak berwarna putih mengenai tetesan air sisa hujan pada sudut tertentu, cahaya akan merambat dari udara ke air yang lebih padat. Cahaya Matahari lalu dipantulkan dalam atmosfer dan air hujan.
Demikian jawaban mengenai bagaimana cahaya merambat. Semoga bermanfaat!
Editor: Komaruddin Bagja