Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gak Nyangka! Ratusan Bulan Kecil Mengorbit Asteroid
Advertisement . Scroll to see content

Begini Cara Astronom Deteksi Asteroid yang Dekati Bumi

Rabu, 29 April 2020 - 15:05:00 WIB
Begini Cara Astronom Deteksi Asteroid yang Dekati Bumi
Asteroid (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ilmuwan terus medeteksi asteroid yang mendekati Bumi dengan tujuan untuk menghitung potensi batuan luar angkasa berbahaya atau tidak. Guna mendeteksinya, para ilmuwan mempunyai cara sendiri.

Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), para ilmuwan atau astronom telah melakukan survei di langit untuk mendeteksinya.

"Semua asteroid yang ditemukan dimasukkan ke basis data asteroid. Semua asteroid dihitung orbitnya. Jadi dengan program komputer bisa dihitung asteroid yang bakal melintas dekat Bumi, termasuk jarak terdekatnya," kata Thomas kepada Okezone, Rabu (29/4/2020).

Thomas menambahkan astronom di seluruh dunia menggunakan berbagai macam teleskop untuk mendeteksi asteroid atau objek dekat Bumi. Salah satunya Infrared Telescope Facility (IRTF) yang digunakan Badan Penerbangan dan Antarika Amerika Serikat (NASA). Teleskop tersebut terletak di puncak Maunakea setinggi 13.800 kaki di Pulau Besar Hawaii.

Dikutip dari laman resmi NASA, IRTF digunakan untuk mempelajari karakteristik fisik objek dekat Bumi dan memberikan respon cepat terhadap NEO pendekatan dekat yang baru ditemukan. Selain mengkarakterisasi NEO, IRTF digunakan untuk mempelajari benda-benda di seluruh Tata Surya dan untuk investigasi astrofisika di luar Tata Surya, semuanya melalui alokasi waktu pengamatan terbuka, ditinjau sejawat, bersaing. IRTF didukung melalui kontrak operasi manajemen dan ilmu pengetahuan dengan University of Hawaii.

Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) pun memiliki program Observasi Objek Dekat Bumi (NEO) yang terdiri dari proyek untuk menemukan, melacak, dan mengkarakterisasi NEO. NASA telah mendeteksi asteroid yang berpotensi berbahaya berukuran lebih 140 meter. Objek dengan ukuran ini dan lebih besar menimbulkan risiko bagi Bumi yang menjadi perhatian terbesar karena tingkat kehancuran yang ditimbulkan oleh dampak, dan harus terus menjadi fokus upaya pencarian global.

NASA telah menemukan sekira 24.000 benda langit dekat Bumi yang memiliki ukuran 140 meter. Meskipun demikian, belum ada asteroid yang memiliki peluang signifikasi untuk menabrak Bumi 100 tahun ke depan. Salah satu alasannya karena jarak lintasannya yang jauh dari Bumi. Seperti asteroid raksasa OR2 1998 yang baru saja melewati Bumi pada 29 April 2020. Asterod tersebut memiliki diameter 2,06 km, namun jarak lintasannya mencapi 6,3 juta km dari Bumi.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut