Belum Lama Diluncurkan, Misi Matahari Pertama India Mulai Pelajari Partikel Sekitar Bumi
JAKARTA, iNews.id - Dalam waktu dua minggu lebih sejak diluncurkan, misi Aditya-L1 India mulai mengumpulkan data. Data tersebut akan digunakan untuk menganalisis perilaku partikel yang mengelilingi Bumi.
Instrumen pesawat luar angkasa Supra Thermal & Energetic Particle Spectrometer (STEPS) dinyalakan pada 10 September saat berada di sekitar 31.068 mil jauhnya dari Bumi. Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) mengumumkan kemajuan baru-baru ini.
Menurut ISRO, STEPS memiliki enam sensor, di mana masing-masing sensor mengamati dalam arah berbeda. Tujuannya untuk mengukur ion dan elektron super termal dan energik menggunakan spektrometer partikel berenergi rendah dan tinggi.
Sekadar informasi, misi Aditya-L1 diluncurkan pada 2 September dan menuju ke Bumi-Matahari Lagrange Point 1, tempat yang secara gravitasi stabil dan terletak sekitar 1 juta mil jauhnya. Pengukuran awal pesawat luar angkasa menggunakan STEPS akan berlanjut hingga Aditya-L1 mencapai orbitnya yang jauh.
Data akan membantu para ilmuwan mengetahui asal usul, percepatan, dan anisotropi angin Matahari, serta fenomena cuaca luar angkasa. Aditya-L1 membawa tujuh instrumen sains di dalamnya, empat di antaranya akan diarahkan langsung ke Matahari.
Sementara tiga sisanya digunakan mengukur partikel di Lagrange Point 1 untuk mempelajari dampak dinamika Matahari di medium antarplanet. Misi ini menandai upaya pertama India mempelajari bintang Bumi.
Aditya (yang mengacu pada dewa matahari Hindu) dirancang untuk mengamati aktivitas Matahari. India ingin lebih memahami cuaca luar angkasa dan bagaimana pengaruhnya terhadap Bumi.
Editor: Dini Listiyani