Berubah Fungsi, Antartika Tak Beri Efek Dingin Lagi ke Bumi
JAKARTA, iNews.id - Antartika dikenal sebagai wilayah yang sangat dingin dan dipenuhi es. Perubahan iklim tampaknya akan berpengaruh pada suhu di sana.
Studi yang dilakukan sekelompok ilmuwan dari University of Exeter mendapatkan kesimpulan Antartika akan kehilangan fungsi utamanya. Alih-alih menjadi wilayah memberikan efek dingin ke Bumi, Antartika malah menjadi seperti radiator yang mengirim panas ke berbagai wilayah di Bumi.
Kejadian itu bisa didasarkan pada sejumlah kondisi ekstrem yang terjadi di Antartika. Mulai dari perubahan cuaca, es laut, suhu lautan yang mulai memanas, gletser yang terus mencair, hingga keanekaragaman hayati di darat dan laut mulai berkurang.
“Perubahan Antartika memiliki implikasi global. Mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi nol bersih adalah harapan terbaik kami untuk melestarikan Antartika. Ini harus menjadi perhatian setiap negara dan semua orang," ujar Profesor Martin Siegert, dari University of Exeter dikutip Eureka Alert.
Dalam laporan yang sama, Profesor dari University of Leeds Anna Hogg mengatakan kondisi parah yang terjadi di Antartika disebabkan kondisi ekstrem yang terjadi berbagai wilayah dunia. Hujan deras dan banjir, gelombang panas dan kebakaran hutan, seperti yang terlihat di Eropa sangat berpengaruh pada Antartika.
Oleh karena itu diperlukan pengawasan yang ketat di wilayah Antartika. Salah satunya menggunakan satelit Copernicus Sentinel yang dimiliki The European Space Agency dan European Comission. Satelit dapat digunakan untuk mengukur kecepatan es, ketebalan es laut, dan hilangnya es di wilayah paling selatan di Bumi tersebut.
Editor: Dini Listiyani