Black Hole Baru Ditemukan Dekat Bumi

SAN FRANCISCO, iNews.id - Black hole baru ditemukan dekat dengan Bumi. Diperkirakan jaraknya hanya 1.011 tahun cahaya dalam sistem bintang HR 6819.

Menurut ilmuwan, araknya black hole cukup dekat dengan Bumi untuk dilihat mata telanjang. Objek kosmik dipahami empat kali massa Matahari.

Baca Juga

Jarak Berdekatan, Bintang Ini Mampu Bertahan dari Keganasan Black Hole

Tapi, objek terjepit di luar angkasa hanya beberapa km. Menurut laporan National Geographic, jika dalam model Bima Sakti Bumi hanya berjarak satu rambut dari Matahari, HR 6819 akan berada empat mil jauhnya.

Dalam istilah astronomi, ini sangat dekat sehingga para ilmuwan percaya galaksi bisa menjadi rumah bagi jutaan black hole lainnya. Beberapa black hole mungkin bisa lebih dekat dengan Bumi.

Baca Juga

Astronom Saksikan Bintang Menari Dekat Black Hole

“Sumber ini sebenarnya cukup dekat untuk dilihat dengan mata telanjang. Itulah yang benar-benar mengejutkan saya tentang penemuan ini,” kata seorang astronom di Universitas Swinburne di Melbourne, Australia Alan Duffy yang dikutip dari Mirror, Sabtu (9/5/2020).

Lebih lanjut dia mengatakan, kita memiliki monster bersembunyi di depan mata selama bertahun-tahun. Untuk beberapa alasan astronom tidak bisa mendeteksi itu sebelumnya.

Baca Juga

Teleskop Abadikan Jet Black Hole, Begini Penampakannya

“Bagi kita untuk menemukan black hole yang begitu dekat dengan kita berarti pasti ada ratusan black hole ini di galaksi kita. Memang harus ada satu atau dua yang bahkan lebih dekat,” ujarnya.

Black hole adalah wilayah luar angkasa dengan medan gravitasi yang begitu kuat, sehingga cahaya pun tidak bisa lepas. Karena sebagian besar tidak terlihat, satu-satunya cara untuk mendeteksinya yakni melalui efek gravitasi pada objek di dekatnya.

Baca Juga

Astronom Temukan Black Hole, Ukurannya 50 Ribu Kali Lebih Besar dari Matahari

Menurut Duffy, penemuan luar biasa akan memungkinkan para ilmuwan belajar lebih banyak mengenai gravitasi. Meski black hole dekat, para ahli tidak percaya itu ancaman bagi Bumi.

Editor: Dini Listiyani