Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sepasang Black Hole Supermasif Terjauh Terdeteksi, Masing-Masing Sebesar 50 Juta Matahari
Advertisement . Scroll to see content

Black Hole Langka Berukuran 1 Miliar Kali Massa Matahari Ditemukan

Rabu, 08 Maret 2023 - 07:14:00 WIB
Black Hole Langka Berukuran 1 Miliar Kali Massa Matahari Ditemukan
Black Hole Langka Berukuran 1 Miliar Kali Massa Matahari Ditemukan (Foto: ESO/M. Kornmesser)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Black hole supermasif langka ditemukan bersembunyi di awal alam semesta. Lubang hitam ini dapat mengindikasikan ada ribuan monster rakus mengintai kosmos awal dibanding yang diperkirakan para ilmuwan. 

Black hole purba berukuran 1 miliar kali massa Matahari ditemukan di pusat galaksi COS-87259. Galaksi kuno terbentuk 750 juta tahun setelah Big Bang dan ditemukan Atacama Large Milimeter Array (ALMA), observatorium radio di Chile di sepetak kecil langit kurang dari 10 kali ukuran Bulan Purnama. 

Tersembunyi di bawah selubung debu bintang yang bergejolak, black hole yang tumbuh dengan cepat terlihat memakan sebagian dari piringan akresi materi yang mengorbit sambil memuntahkan sisa makanan dalam jet yang bergerak mendekati kecepatan cahaya, sebagaimana dikutip dari Space.com. 

Lubang hitam monster tampaknya berada pada tahap pertumbuhan menengah yang langka, di suatu tempat antara galaksi pembentuk bintang yang berdebu dan lubang hitam besar yang bersinar terang yang disebut quasar.

Raksasa kosmik bisa jadi hanyalah salah satu dari ribuan lubang hitam besar yang tak dapat dijelaskan bersembunyi di bawah tutupan awan alam semesta awal. Mereka menerbitkan penemuan mereka pada 24 Februari di jurnal Monthly Notices of The Royal Astronomical Society.

“Terus terang, menjelaskan keberadaan sekitar 15 quasar bercahaya sangat awal [dari periode waktu yang sama dengan COS-87259] merupakan tantangan besar bagi astronomi ekstragalaktik mengingat betapa singkatnya waktu untuk menumbuhkan lubang hitam masif sejak Big Bang," kata penulis studi utama Ryan Endsley.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut