Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sepasang Black Hole Supermasif Terjauh Terdeteksi, Masing-Masing Sebesar 50 Juta Matahari
Advertisement . Scroll to see content

Black Hole Tertua Ditemukan, Makan Sisa-Sisa Galaksi untuk Tumbuh Lebih Cepat

Jumat, 19 Januari 2024 - 06:01:00 WIB
Black Hole Tertua Ditemukan, Makan Sisa-Sisa Galaksi untuk Tumbuh Lebih Cepat
Black Hole Tertua Ditemukan, Makan Sisa-Sisa Galaksi untuk Tumbuh Lebih Cepat (Foto: NRAO/AUI/NSF)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Objek kosmik menarik ditemukan di galaksi yang jauh. Objek yang terletak sekitar 13,4 miliar tahun cahaya itu memakan sisa-sisa galaksi GN-z11. 

Objek itu black hole yang ditemukan di alam semesta awal. Lubang hitam tertua yang ditemukan sejauh ini tampaknya memakan materi dari galaksi di sekitarnya, sehingga memungkinkannya tumbuh hingga lima kali lebih cepat dibanding yang diperkirakan oleh teori saat ini. 

Black hole pertama kali terlihat teleskop luar angkasa James Webb. Setelah mempelajarinya beberapa kali, tampaknya lubang hitam akan terus memaksa peneliti mempertanyakan apa yang selama ini diketahui, sebagaimana dikutip dari BGR. 

Para ilmuwan percaya setidaknya ada dua cara berbeda agar benda-benda ini dapat berevolusi dan tumbuh sebesar ini. Pertama, black hole lahir dari bintang yang runtuh dan kemudian membutuhkan jutaan tahun memakan materi dan tumbuh. 

Mereka percaya, yang lainnya mungkin terbentuk ketika terlalu banyak debu dan gas yang runtuh, sehingga segera menciptakan apa yang mereka sebut benih lubang hitam yang berat.

Benih-benih ini mampu tumbuh, berevolusi, dan berkembang jauh lebih cepat. Hal ini mungkin mendorong lubang hitam tertua yang ditemukan sejauh ini mencapai ukuran yang pernah diamati, meskipun lubang hitam tersebut sudah sangat tua dan hanya memiliki waktu 400 juta tahun untuk tumbuh setelah Big Bang.

Tapi lubang hitam supermasif ini makan lebih cepat dari perkiraan. Oleh karena itu, para ilmuwan percaya hal tersebut mungkin tidak harus dimulai sebagai benih yang berat untuk mencapai tingkat yang diamati sekarang. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut