Bulan Menyusut, Ciptakan Ribuan Retakan di Permukaan Berisiko Bahaya untuk Astronot
JAKARTA, iNews.id - Tidak banyak disadari, Bulan ternyata menyusut. Penyusutan ini bisa menjadi bencana bagi Badan Antariksa Amerika Serikat NASA.
Menurut studi baru, Bulan menyusut karena padat, inti logam secara bertahap dingin. Akibatnya, permukaan Bulan menyusut dan menjadi lebih rapuh. Pada akhirnya rentan terhadap getaran seismik yang dikenal moonquakes.
Jika getaran menyebabkan longsong, ilmuwan dari Universitas Maryland memperingatkan, ini bisa membahayakan astronot Artemis NASA setelah mendarat di Bulan.
Menurut ahli, Bulan menyusut secara bertahap dalam 4,4 miliar tahun sejak terbentuk. Satelit alami Bumi itu menyusut lebih dari 150 kaki karena intinya mendingin selama beberapa ratus tahun terakhir.
"Alasan utama Bulan menyusut karena interior tetap panas dan dingin. Karena interior mendingin, volumenya berkurang dan lapisan batuan terluar menyesuaikan perubahan," kata ahli geologi di National Air and Space Museum di Washington DC.
Sama seperti anggur saat menyusut menjadi kismis, Bulan juga berkerut saat menyusut. Tapi berbeda dengan kulit anggur yang fleksibel, permukaan Bulan rapuh, menyebabkan kesalahan bentuk di mana bagian kerak mendorong bagian lain. Ini menyebabkan moonquakes.
"Karena kita semakin dekat dengan misi berawak Artemis, itu penting menjaga astronot, peralatan, dan infrastruktur tetap aman," kata ahli geologis di University of Maryland dan penulis studi Nicholas Schmerr.
Pekerjaan ini, kata Schmerr, membantu mempersiapkan menghadapi apa yang menanti di Bulan, apakah struktur rekayasa dapat menahan aktivitas seismik Bulan dengan baik atau melindungi manusia dari zona berbahaya.
Editor: Dini Listiyani