Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cahaya Ponsel dan Komputer Bisa Sebabkan Penuaan Dini, Lebih Bahaya dari Sinar Ultra Violet? 
Advertisement . Scroll to see content

Cahaya Sulit Menembus Laut yang Dalam, Ini Penjelasan Lengkapnya

Senin, 26 Februari 2018 - 17:19:00 WIB
Cahaya Sulit Menembus Laut yang Dalam, Ini Penjelasan Lengkapnya
Laut yang dalam sulit ditembus cahaya. (Foto: Shutterstock)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Sering merasa penglihatan Anda  berkurang ketika menyelam hingga dasar laut? Ternyata, ini ada penjelasannya.

Bukan karena penglihatan Anda yang bermasalah, melainkan keterbatasan cahaya yang tak mampu menembus dalamnya lautan. Ilmu pengetahuan modern memercayai bahwa kedalaman 200 meter di bawah laut, tidak bisa ditembus oleh cahaya.

Daerah ini disebut sebagai daerah afotik. Sedangkan yang berada di bawah 1.000 meter, sudah tidak terdapat cahaya sama sekali.

Dijelaskan dalam buku Miracles of Al-Qur'an & As-Sunnah, manusia tidak mampu menyelam tanpa alat bantu di lebih dari 20-30 meter. Manusia pun tidak dapat bertahan hidup pada kedalaman lebih dari 200 meter.

Fakta terkait gelapnya lautan, juga telah disebutkan dalam salah satu ayat Alquran.

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan, gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun," Surah An-Nur Ayat 40.

Ayat ini tidak merujuk kepada semua lautan yang ada. Pasalnya, tidak setiap laut dapat digambarkan memiliki akumulasi kegelapan yang berlapis antara satu dengan lapis atasnya.

Ia merujuk terutama pada dalamnya lautan atau samudera. Kegelapan berlapis di laut dalam ini, terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya, sinar cahaya yang mengalami pembiasan.

Sinar cahaya terdiri dari tujuh warna. Warna ini adalah ungu, nila, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah. Sinar cahaya akan mengalami pembiasan ketika menabrak air.

Di kedalaman 10-15 meter air menyerap warna merah. Oleh karena itu, jika seseorang menyelam di kedalaman 25 meter dan mendapat luka, ia tidak dapat melihat warna merah darahnya. Pasalnya, warna merah tidak bisa mencapai kedalaman ini.

Demikian pula warna oranye yang diserap pada kedalaman 30-50 meter, kuning pada 50-100 meter, hijau pada 100-200 meter, biru pada kedalaman 200 meter dan violet, serta nila pada kedalaman lebih dari 200 meter.

Warna akan hilang secara berturut-turut, satu lapis disusul lapisan yang lain. Semakin dalam laut, maka akan semakin gelap. Kegelapan yang sempurna, dapat ditemukan di kedalaman lebih dari 1.000 meter. Demikian dimuat Okezone.com.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut