Fakta-Fakta Kemenyan, Aromatik yang Jadi Perhatian Gibran
JAKARTA, iNews.id - Kemenyan menjadi salah satu topik sambutan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di acara Peserta Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan 68 Lemhannas di Istana Wapres, Jakarta.
Di momen itu, Gibran optimistis hilirisasi kemenyan bisa terlaksana. Terlebih, saat kunjungan ke Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, dia melihat pusat research di sana.
"Di sana ada pusat research, dan di sana kami menemukan yang namanya kemenyan. Saya pernah bicara itu, masalah hilirisasi kemenyan," kata Gibran, dikutip dari akun Youtube resmi Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (15/7/2025).
Bahkan, Gibran menyebut bahwa kemenyan sudah dipergunakan oleh brand internasional sebagai bahan pembuat parfum. Brand itu mulai dari Louis Vuitton hingga Gucci.
"Ibu-ibu yang pakai parfum LV, Gucci, dan lain-lain itu dari kemenyan, lho. Kami jualnya mentah terus, makanya kami dorong anak-anak muda untuk riset," ungkap Gibran.
Di sisi lain, untuk Anda yang belum begitu familiar dengan kemenyan, berikut ini informasi lengkap mengenai kemenyan.
Kemenyan adalah resin aromatik yang diperoleh dari kulit batang pohon genus Styrax, terutama Styrax benzoin. Tanaman itu tumbuh di Indonesia dan Asia Tenggara.
Resin ini juga sering disebut benzoin, gum benjamin, atau loban. Setelah disadap dari batang, getahnya mengeras dan dikeringkan selama beberapa bulan sebelum dipasarkan.
Proses penyadapan biasanya memerlukan waktu 4-6 bulan hingga kering, dan pohon bisa menghasilkan resin selama 20-30 tahun.
Menariknya, Indonesia adalah produsen utama kemenyan di dunia dengan menyumbang sekitar 70-80 persen dari total produksi global dengan areal tanam sekitar 1,2 juta hektare yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Seperti dijelaskan di awal, tanaman ini banyak tumbuh di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain Indonesia, tanaman ini dapat ditemukan di Malaysia, Thailand, Laos, dan Vietnam.
Resin kemenyan Styrax benzoin khas Sumatera memiliki kualitas aroma paling tinggi. Aromanya itu manis, lembut, dan tahan lama.
Harumnya sering dibandingkan dengan frankincense (Boswellia), namun keduanya berasal dari genus yang berbeda. Kemenyan Indonesia adalah benzoin, sedangkan frankincense dikenal sebagai Boswellia yang umumnya dari India.
Kemenyan sering dibakar sebagai dupa dalam ritual keagamaan (Islam, Hindu, Buddha), adat Batak (ritual Marhottas), serta sesajen Jawa dan Bali
Asapnya dipercaya dapat 'mensucikan ruangan', mengusir energi negatif, dan menciptakan suasana khusyuk.
Selain itu, kemenyan juga dipakai sebagai ekspektoran untuk meredakan batuk, bronkitis, asma, serta sebagai antiseptik untuk luka, gusi bengkak, herpes, hingga infeksi kulit.
Memiliki sifat anti-inflamasi signifikan, kemenyan dipercaya dapat membantu meredakan nyeri sendi, arthritis, rematik, dan peradangan kulit seperti eksim atau psoriasis.
Aroma kemenyan juga digunakan sebagai aromaterapi yang dapat membantu relaksasi, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur.
Di industri, kemenyan adalah bahan baku penting dalam industri parfum (stabilisator aroma), kosmetik (sabun, lotion), farmasi, dan bahkan sebagai pengawet alami untuk makanan dan minuman.
Jadi, itu dia serba-serbi kemenyan yang jadi sorotan publik gegara dibahas Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dia berharap hilirisasi kemenyan dapat terlaksana di tahun ini.
Editor: Muhammad Sukardi