Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Puncak Gunung Fuji Diselimuti Salju, 2 Pekan Lebih Cepat dari Tahun Lalu
Advertisement . Scroll to see content

Fenomena Salju Selimuti Gunung Bromo, Ternyata Ini Penyebabnya

Senin, 15 Juli 2024 - 15:10:00 WIB
Fenomena Salju Selimuti Gunung Bromo, Ternyata Ini Penyebabnya
Fenomena salju (Foto: avirista)
Advertisement . Scroll to see content

MALANG, iNews.id - Salju menyelimuti kawasan Wisata Gunung Bromo menarik wisatawan. Lantas apa yang menyebabkan fenomena salju menyelimuti kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani menuturkan, kemunculan salju ini sering terjadi saat penurunan suhu ekstrem di kawasan TNBTS. Ini berdampak munculnya frost atau embun upas yang sering terjadi khususnya di kawasan TNBTS saat musim kemarau.

"Penurunan suhu ekstrem di kawasan TNBTS dapat menyebabkan munculnya fenomena embun es, atau masyarakat lokal sering menyebutnya dengan embun upas di sejumlah titik," kata Septi Eka Wardhani saat dikonfirmasi Senin (15/7/2024).

Ada beberapa titik di kawasan TNBTS seperti di Lautan Pasir dan Savana Bromo embun upas atau frost muncul. Ini membuat kawasan Wisata Gunung Bromo seolah diselimuti salju.

"Kemunculan embun upas yang membeku menyerupai salju membuat kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya tampak semakin eksotis. Pemandangan kawasan Lautan Pasir Gunung Bromo tampak memutih dan lebih menarik," katanya. 

Adanya angin muson timur yang berhembus dari Benua Australia membuat suhu udara di Gunung Bromo cukup dingin. Bahkan di beberapa waktu suhu udara di TNBTS mencapai 5 derajat. Ini disebut membuat embun upas atau frost yang menyerupai salju muncul. 

"Fenomena ini terjadi ketika suhu udara cukup dingin berkisar antara 5 - 9 derajat celsius, dan hanya dijumpai pada pagi hari, atau sebelum Matahari terbit dengan sempurna. Embun upas akan menghilang saat Matahari mulai meninggi," tuturnya.

Fenomena embun upas ini diprediksi semakin mudah dijumpai. Mengingat, ini belum puncak dari musim kemarau. Sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca cenderung lebih dingin karena adanya penurunan suhu yang ekstrem.

"Puncak musim kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Juli dan Agustus," tuturnya. 

Sekadar informasi, Wisata Gunung Bromo merupakan satu kawasan di dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di bawah pengelolaan Balai Besar TNBTS.

Lokasi wisata ini memiliki empat pintu masuk yakni pintu masuk di Coban Trisula, Kabupaten Malang, kedua di Tosari, Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Kemudian ketiga pada Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, dan melalui Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut