Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sepasang Black Hole Supermasif Terjauh Terdeteksi, Masing-Masing Sebesar 50 Juta Matahari
Advertisement . Scroll to see content

Gak Nyangka, Astronom Temukan Bukti Pertama Benih Black Hole di Awal Alam Semesta

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 08:00:00 WIB
Gak Nyangka, Astronom Temukan Bukti Pertama Benih Black Hole di Awal Alam Semesta
Gak Nyangka, Astronom Temukan Bukti Pertama Benih Black Hole di Awal Alam Semesta (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Para astronom menemukan bukti pertama benih black hole berat di alam semesta. Benih tersebut dapat membantu ilmuwan menjelaskan bagaimana black hole supermasif dapat tumbuh dengan cepat. 

Secara potensial, benih black hole yang berat adalah lubang hitam dengan massa sekitar 40 juta kali Matahari. Mereka diyakini terbentuk dari keturunan langsung awan gas masif, tidak seperti black hole tipikal yang lahir saat bintang masif mencapai akhir hidupnya dan runtuh karena gravitasinya. 

Galaksi-galaksi yang diteorikan menampung benih-benih black hole seberat itu disebut Outsize Black Hole Galaxies (OBGs). Galaksi ini kemungkinan besar sangat jauh, terlihat dengan teleskop alam semesta berusia sekitar 400 juta tahun, sebagaimana dikutip dari Space. 

Kini, para ilmuwan mungkin akhirnya mengidentifikasi salah satu dari OBG ini. Tim yang dipimpin oleh peneliti Pusat Astrofisika Harvard & Smithsonian, Akos Bogdán, pertama kali mendeteksi objek dengan karakteristik massa lubang hitam saat menyelidiki quasar menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dan Observatorium Sinar-X Chandra NASA.

Didukung black hole supermasif, quasar adalah jantung galaksi yang sangat bercahaya dan aktif. Mereka bisa sangat terang, bahkan, mengungguli cahaya gabungan dari setiap bintang di galaksi yang menampungnya.

Yang dipelajari Bogdán dan rekan penelitinya tinggal di sebuah galaksi bernama UHZ1. Ternyata data dari JWST dan Chandra mengenai UHZ1 konsisten dengan apa yang diharapkan dari sebuah OBG. 

Tim menemukan emisi sinar-X dengan memasuki Chandra, dan emisi ini menunjukkan lubang hitam yang memberi makan terkait dengan quasar. 

Para peneliti juga membandingkan pengamatan mereka dengan simulasi pertumbuhan cepat benih lubang hitam yang berat. Mereka menemukan ada kecocokan yang baik antara keduanya. Kesesuaian terbaik yang mereka temukan dalam perbandingan ini adalah benih 10.000 massa Matahari tumbuh selama beberapa ratus juta tahun.

"Berdasarkan kesepakatan yang sangat baik antara sifat multi-panjang gelombang yang diamati dari UHZ1 dengan prediksi templat model teoretis, kami menyarankan UHZ1 adalah kandidat OBG pertama yang terdeteksi, tunduk pada konfirmasi spektroskopi pergeseran merahnya," tulis para penulis dalam sebuah makalah yang menjelaskan penemuan tersebut. 

Oleh karena itu, sebagai kandidat OBG pertama, kata penulis, UHZ1 memberikan bukti kuat untuk membentuk benih awal yang berat dari keruntuhan langsung di awal alam semesta.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut