Hasil Analisis Data Perseverance: Kawah Jezero Mars Pernah Menjadi Danau
SAN FRANCISCO, iNews.id - Mars sekarang ini kondisinya kering dan tidak ramah kehidupan. Namun, miliaran tahun lalu, Planet Merah ini bisa saja mirip dengan Bumi, permukaannya dialiri air cair.
Sekarang, analis data dari Perseverance rover mengonfirmasi, Jezero Crater, di mana rover saat ini sedang dijelajahi, dulunya adalah danau besar dan bahkan pernah mengalami banjir bandang. Kehadiran air mendukung kemungkinan kehidupan pernah berkembang di Mars.
Analisis didasarkann pada gambar batu di sisi barat Jezero Crater, yang tampak seperti sungai delta. Di sini, lapisan sendimen diletakkan dalam bentuk kipas yang sangat mirip dengan sungai delta i Bumi, di mana sungai mengalir ke danau.
Tim peneliti internasional menemukan lapisan sedimen mengonfirmasi keberadaan danau purba yang tenang sepanjang awal kehidupannya, tapi kemudian banjir secara dramatis, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
"Jika Anda melihat gambar-gambar ini, pada dasarnya Anda sedang menatap lanskap gurun yang epik. Ini adalah tempat paling menyedihkan yang pernah Anda kunjungi. Tidak ada setetes air pun, namun di sini kita memiliki bukti masa lalu yang sangat berbeda. Sesuatuyang sangat mendalam terjadi dalam sejarah planet ini," kata Profesor Ilmu Planet di Departemen Ilmu Bumi Benjamin Weiss.
Para peneliti dapat mengetahui ada banjir yang signifikan karena adanya batu-batu besar hingga 1 meter yang tertanam ke dalam lapisan delta yang lebih muda. Batu-batu besar ini pasti berasal dari luar kawah, terbawa sejuah 40 mil atau lebih dari banjir besar.
Fakta mereka berada di atas banyak lapisan yang lebih tua menunjukkan banjir pasti terjadi di akhir sejarah danau. “Anda membutuhkan kondisi banjir yang energik untuk membawa batu sebesar dan seberat itu. Ini adalah hal khusus yang mungkin menunjukkan perubahan mendasar dalam hidrologi lokal atau mungkin iklim regional di Mars," ujar Weiss.
Para peneliti telah lama percaya Jezero dulunya adalah sebuah danau. Oleh karena mereka memilih lokasi ini untuk dijelajahi Perseverance, tetapi ini tidak dapat sepenuhnya dikonfirmasi sampai penjelajah mengunjungi situs tersebut dan mengumpulkan data. Sekarang, mereka dapat yakin dulunya ada air yang melimpah di sana dan air itu hadir cukup lama hingga kehidupan berpotensi muncul.
Editor: Dini Listiyani