Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Itu Caesium-137, Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Beku Indonesia?
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Berhasil Ubah Genom Mikroba dan Bakteri Tikus untuk Lawan Kanker 

Sabtu, 15 April 2023 - 13:19:00 WIB
Ilmuwan Berhasil Ubah Genom Mikroba dan Bakteri Tikus untuk Lawan Kanker 
Ilmuwan Berhasil Ubah Genom Mikroba dan Bakteri Tikus untuk Lawan Kanker  (Foto: Frenjamin Benklin/Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ilmuwan di Stanford Medicine membuat penemuan menjanjikan yang mengarah pada metode pengobatan baru di masa depan. Ilmuwan mengubah genom mikroba dan bakteri berbasis di kulit untuk melawan kanker di tubuh tikus.  

Bakter yang disebut Staphylococcus epidermisi diambil dari bulu tikus dan diubah menghasilkan protein yang merangsang sistem kekebalan terhadap tumor tertentu. Eksperimen sukses besar, dengan bakteri hasil modifikasi terbukti dapat membunuh jenis kanker kulit metastatik agresif. 


“Rasanya hampir seperti sulap. Tikus-tikus ini memiliki tumor yang sangat agresif yang tumbuh di panggul mereka, dan kami memberi mereka perawatan yang lembut di mana kami hanya mengambil sedikit bakteri dan mengoleskannya di bulu kepala mereka," kata Michael Fischbach, PhD,  profesor bioteknologi di Stanford.


Ilmuwan menemukan sel staph epidermidis dapat memicu produksi sel kekebalan yang disebut sel T CD8. Pada dasarnya mereka membajak S. epidermidis untuk memproduksi sel T CD8 yang menargetkan antigen tertentu. Dalam kasus ini, antigen terkait dengan tumor kanker kulit. 

Saat sel menemukan tumor yang cocok, mereka mulai berkembang biak dengan cepat dan mengecilkan massa, atau memadamkan kanker seluruhnya. Fischbach bahkan mengaku tak percaya dengan temuannya bersama timnya sampai butuh beberapa saat untuk percaya itu benar-benar terjadi. 

Sebagaimana dikutip dari Engadget, seperti semua perawatan kanker yang sedang berkembang, ada beberapa peringatan berat. Pertama, eksperimen dilakukan pada tikus. Manusia dan tikus secara biologis serupa dalam banyak hal, tapi banyak perawatan yang berhasil pada tikus tidak berguna bagi manusia. 

Ilmuwan berharap pengobatan ini nantinya bisa diarahkan pada semua jenis penyakit menular, selain sel kanker.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut