Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sepasang Black Hole Supermasif Terjauh Terdeteksi, Masing-Masing Sebesar 50 Juta Matahari
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Ingin Gunakan Black Hole Kecil untuk Hasilkan Listrik, Caranya Begini

Jumat, 01 Desember 2023 - 06:11:00 WIB
Ilmuwan Ingin Gunakan Black Hole Kecil untuk Hasilkan Listrik, Caranya Begini
Ilmuwan Ingin Gunakan Black Hole Kecil untuk Hasilkan Listrik (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Black hole menjadi objek kosmik besar dan menakutkan. Tapi tahukah Anda, tidak semua lubang hitam berukuran besar?

Para ilmuwan yakin black hole bisa berukuran subatom. Saat ini, beberapa peneliti berharap mereka dapat mengambil black hole purba dan menggunakan energinya untuk menghasilkan listrik.

Ilmuwan ingin menggunakan black hole kecil untuk menghasilkan listrik terdengar mustahil. Lubang hitam purba saat ini hanyalah sebuah teori. 

Jika black hole normal terbentuk setelah runtuhnya inti bintang masif yang mati, maka lubang hitam primordial diyakini terbentuk ketika plasma primordial di alam semesta terlalu padat, yang terjadi setelah Big Bang.

Para peneliti percaya lubang hitam kecil bisa menjadi tempat yang sempurna untuk menghasilkan energi yang digunakan sebagai sumber tenaga nuklir. Tapi bagaimana cara kerjanya? 

Menurut para peneliti, mereka ingin menggunakan massa yang dimakan lubang hitam kecil untuk bahan bakar pembangkit listrik. Tentu saja, ada juga kekhawatiran mengenai radiasi Hawking, yaitu hilangnya massa lubang hitam yang disebabkan oleh interaksi cakrawala peristiwa lubang hitam dan medan kuantum di sekitarnya. 

Para ilmuwan percaya massa hilang lebih cepat berkat radiasi Hawking di lubang hitam kecil, yang berarti lubang hitam kecil dapat menguap dengan cepat jika kehilangan seluruh massanya.

Namun, para peneliti yang terlibat dalam teori ini yakin mereka dapat memberi makan lubang hitam purba dengan massa tertentu agar tetap ada dan menghasilkan energi listrik. 

Hal ini berpotensi memberi kita sumber energi tak terbatas yang mampu mengubah 25 persen massa masukan menjadi energi, sehingga lebih efektif dibandingkan panel surya kelas atas saat ini.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut