India Mendarat di Bulan, Misi Chandrayaan-3 Bagikan Foto Permukaan Berlubang Satelit Alami Bumi

JAKARTA, iNews.id - Misi Bulan India, Chandrayaan-3 berhasil mendarat di Bulan. Misi tersebut mengirimkan gambar pertama permukaan Bulan.

Gambar pertama dari misi Chandrayaan-3 India diambil setelah probe mendarat di Bulan. Gambar mengungkapkan permukaan Bulan berlubang di dekat kutub Selatan. 

Baca Juga

Dirayakan 1 Miliar Orang, India Satu-satunya Negara yang Sukses Mendarat di Kutub Selatan Bulan

Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) membagikan gambar tersebut di X, sebelumnya Twitter, pada Rabu sekitar empat jam setelah pesawat luar angkasa Chandrayaan-3 menyelesaikan penurunan dengan mulus. 

Kumpulan empat gambar pertama diambil oleh Kamera Kecepatan Horizontal lander saat mendekati permukaan Bulan. Gambar tambahan dari Landing Imager Camera, yang dibagikan beberapa saat kemudian, menunjukkan sekilas lokasi pendaratan, termasuk sebagian dari kaki pendaratan pesawat ruang angkasa dan bayangannya.

Baca Juga

Chandrayaan-3 Sukses Mendarat di Bulan, Shah Rukh Khan: Hari Ini India Telah Bersinar!

“Hubungan komunikasi terjalin antara Lander Ch-3 dan MOX-ISTRAC, Bengaluru. Chandrayaan-3 memilih wilayah yang relatif datar di permukaan bulan,” ujar ISRO sebagaimana dikutip dari Space.com. 

Pendaratan tersebut menjadikan India sebagai negara keempat dalam sejarah yang berhasil mendaratkan pesawat luar angkasa di permukaan Bulan. Sebelumnya ada Amerika Serikat, Uni Soviet, dan China yang berhasil mendarat di Bulan. 

Chandrayaan-3 juga menjadi pesawat luar angkasa pertama dalam sejarah yang mendarat di dekat kutub selatan Bulan, kawasan yang saat ini menarik perhatian para ilmuwan dan badan antariksa dari seluruh dunia.

Para ilmuwan berpendapat kawah kutub mengandung air es yang terperangkap di bebatuan. Air es itu dapat diekstraksi dan digunakan untuk mendukung keberadaan manusia secara permanen di planet Bumi. 

Selain itu, kawah Bulan ini dapat digunakan untuk membangun teleskop generasi mendatang yang memungkinkan para astronom melihat lebih jauh dibandingkan saat ini.

Editor: Dini Listiyani