Intuitive Machine Berhasil Daratkan Lander di Bulan, Joe Biden Beri Selamat 

JAKARTA, iNews.id - Perusahaan Amerika Intuitive Machines berhasil mendaratkan lander Odysseus ke Bulan. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan selamat atas keberhasilan itu. 

Menurut Biden, pendaratan Odysseus adalah langkah maju dalam era eksplorasi angkasa. Ini diungkapkan dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih. 

Baca Juga

NASA Cari Relawan untuk Hidup dalam Simulasi Mars, Bakal Ditempatkan di Habitat Cetak 3D

"Saya mengucapkan selamat kepada tim Intuitive Machines yang sukses mendaratkan Odysseus serta partner mereka di NASA yang membentuk masa depan," kata Biden sebagaimana dikutip dari Space. 

Seperti yang dicatatkan Biden, misi Odysseus yang dikenal sebagai IM-1 adalah partnership antara industri privat dan NASA. Agensi antariksa, via Commercial Lunar Payload Service Program (CLPS) membayar Intuitive Machine sebesar 118 juta dolar AS untuk meletakkan enam instrumen sains di lander robotik. 

Baca Juga

Pakaian Antariksa Baru Lolos Uji NASA, Desain Lebih Ringan 

CLPS ditujukan untuk membatu membuka jalan bagi kembalinya astronot ke permukaan Bulan, suatu prestasi yang ingin dicapai NASA melalui program Artemis. Tidak ada sepatu bot yang menyentuh tanah Bulan sejak Desember 1972, saat astronot Apollo 17 mulai perjalanan mereka kembali ke Bumi. 

Biden membandingkan tujuan Amerika Serikat saat ini dengan tujuan yang dirumuskan Amerika pada awal 1960an ketika program Apollo mulai terbentuk.

Baca Juga

Rotor Rusak, Misi Helikopter Mars NASA Berakhir

“Pada 1962, ketika pendaratan pertama Amerika di bulan masih beberapa tahun lagi, Presiden Kennedy berbicara kepada sekelompok mahasiswa tentang mengapa Amerika Serikat menetapkan misi yang begitu berani untuk diri kita sendiri," katanya. 

Tidak semuanya berjalan mulus bagi Odysseus selama pendaratan epiknya minggu lalu. Sistem pengintai laser pada pendarat tidak berfungsi sesuai rencana, misalnya, memaksa tim untuk menggunakan salah satu muatan eksperimental NASA sebagai gantinya.

Editor: Dini Listiyani