Kenapa 29 Februari Terjadi 4 Tahun Sekali? Begini Penjelasannya
JAKARTA, iNews.id - Februari tahun ini mempunyai tanggal sampai 29, tidak 28 seperti tahun lalu. Kenapa 29 terjadi 4 tahun sekali?
2024 adalah Tahun Kabisat. Tahun Kabisat terjadi setiap empat tahun sekali karena kalendar memperhitungkan orbit mengelilingi Matahari yang membutuhkan waktu lebih dari 365 hari untuk menyelesaikannya.
Faktanya, menurut NASA, Bumi membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik untuk menyelesaikan orbit mengelilingi bintang.
Tambahan jam, menit, dan detik setelah hari ke 365 adalah waktu tambahan yang ditambahkan pada tahun kabisat, sebagaimana dikutip dari Fox Weather.
Julius Caesar pada 45 SM telah lama dianggap sebagai orang yang mulai praktik penambahan satu hari ekstra pada kalender. Menurut Astronomy Porgram di Francis Marion University, program Ceasar bekerja baik selama ratusan tahun, tapi hari ekstra ditambahkan.
Sistem kalendar baru ditempatkan oleh Paus Gregory XIII pada 1500-an dan pada dasarnya mempertahankan tahun kabisat setiap empat tahun, dengan satu pengecualian, jika tahun berakhir pada 00 dan tidak habis dibagi 400.
Kalender Gregorian terus digunakan sebagian besar dunia modern saat ini. Karena 1700, 1800, dan 1900 tidak habis dibagi 400, maka tahun itu tidak dianggap sebagai tahun kabisat.
Dengan menggunakan sistem kalender Gregorian, tahun berikutnya dianggap sebagai tahun kabisat. Tapi, tidak menjadi tahun kabisat karena adanya pembagian adalah 2100.
2024, 2028, 2032, 2038, dan seterusnya akan mempunyai 29 hari di Februari. Ini membuat bulan lebih panjang dari biasanya, tapi bulan kedua itu tetap menjadi yang terpendek dalam satu tahun.
Editor: Dini Listiyani