Kenapa Orang Suka Ngantuk saat Hujan? Ternyata Ini Penjelasan Ilmiahnya

JAKARTA, iNews.id - Istilah 'Enak nih tidur' saat hujan sudah umum di kalangan masyarakat. Rupanya ada alasan ilmiah mengapa orang suka ngantuk saat hujan. 

Cuaca hujan memiliki kemampuan unik untuk menimbulkan rasa tenang dan rileks pada setiap orang. Ini membuat hujan sebagai obat alami stres dan kegelisahan.

Baca Juga

Ini Daftar 15 Daerah Tidak Hujan selama 3 Bulan, Ada Tempatmu?

Ketukan lembut tetesan air hujan pada jendela, atap, dan dedaunan menciptakan simfoni yang menenangkan, cocok untuk jadi backdrop terapi bagi yang mencari ketenangan. 

Pengalaman pendengaran ini sering kali disertai dengan visual langit yang gelap, rintik hujan yang berirama, dan kilatan petir sesekali. Semuanya berkontribusi pada pengalaman multisensori yang menghasilkan ketenangan pikiran. 

Baca Juga

DIY Siaga Darurat Kekeringan, BPBD Ajukan Bantuan Hujan Buatan ke Pusat

Suara hujan sendiri telah terbukti secara ilmiah dapat menurunkan hormon stres, mengurangi tingkat kecemasan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung tidur, sebagaimana  dikutip dari blog American Sleep, Kamis (8/8/2024).

Selain itu, dampak hujan terhadap suhu dan kelembapan berperan penting meningkatkan efek pemicu tidur. Suasana sejuk dan menyegarkan yang dihadirkan cuaca hujan dapat mendukung tidur yang nyaman. 

Alasan lainnya karena berkurangnya sinar Matahari saat hujan. Tubuh kita membutuhkan cahaya alami sebanyak mungkin untuk memproduksi serotonin, hormon yang meningkatkan suasana hati dan tingkat energi kita. 

Saat kurang terpapar sinar Matahari, tubuh memproduksi lebih sedikit serotonin dan akibatnya merasa mengantuk dan kekurangan energi. Hujan menciptakan lingkungan yang menenangkan yang membuat Anda sulit bangun dan memulai hari.

Menurut Dr. Jing Zhang orang cenderung tinggal di dalam rumah dan melakukan aktivitas santai saat hujan. Ini juga membantu tidur. Sebuah penelitian menunjukkan orang-orang kurang aktif secara fisik pada hari-hari hujan dan kurang sinar Matahari.

Editor: Dini Listiyani