Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : NASA Buka Suara usai Kim Kardashian Bilang Manusia Mendarat di Bulan Kebohongan Besar
Advertisement . Scroll to see content

Kentut di Luar Angkasa Ternyata Berbahaya

Kamis, 06 Mei 2021 - 05:24:00 WIB
Kentut di Luar Angkasa Ternyata Berbahaya
Astronot (Foto: Unsplash/NASA)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Hidup di luar angkasa tidak mudah. Semua kegiatan di luar angkasa berbeda jauh dengan yang ada di Bumi, termusuk saat buang angin atau ketut.

Tubuh manusia mempunyai bermacam-macam gas di dalamnya. Dari karbon dioksida hingga nitrogen, serta hidrogen dan metana dimiliki semua oleh tubuh manusia. 

Beruntung, Bumi mampu menyerap semua gas itu. Mengingat, fakta rata-rata orang dewasa kentut antara lima hingga 15 kali sehari. Tentu saja, jika Anda adalah manusia yang baik, maka melakukannya saat tidak ada orang di sekitar.

Lantas bagaimana untuk astronot yang tinggal di luar angkasa? Astronot bekerja di ruang kecil bertekanan seperti kabin pesawat ulang-alik stasiun luar angkasa. 

Jika Anda memasukkan gas yang mudah terbakar seperti hidrogen dan metana, seperti kentut ke dalam campuran. Kemudian, ada sesuatu yang terbakar di pesawat, maka akibatnya bisa berbahaya. 

Anehnya, itu bukanlah masalah terbesar yang terkait dengan kentut di luar angkasa. Meskipun Anda pasti lebih cenderung memperburuk api kecil saat kentut, itu tidak selalu melukai atau membunuh. 

Bagian terburuk dari kentut di luar angkasa adalah kurangnya aliran udara. Berbeda dengan di Bumi, sederhananya, baunya menghilang dengan aliran udara di sekitar Anda, sebagaimana dikutip dari Mashable, Kamis (6/5/2021).

"Kentut bisa terasa seperti hang out. Aliran udara tidak sebanyak di Bumi. Anda harus mengalirkan udara untuk menghilangkan kontaminan dan karbon dioksida," kata astronot Mike Massimino kepada Gizmodo.

Massimino kemudian menjelaskan ketika Anda memperkirakan kentut akan datang, pergilah ke kamar mandi dan 'lepaskan' di sana. Seharusnya, ada lebih banyak ventilasi yang bisa membantu menghilangkan bau tak sedap.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut