Kisah Sukses Gibran Huzaifah, Pendiri eFishery yang Pernah Bikin Kolom Ikan untuk Bertahan Hidup

JAKARTA, iNews.id - NamaGibran Huzaifah cukup dikenal di luar negeri. Itu semua karena karya bernama eFishery yang dikembangkannya. 

Dilansir dari Forbes, Gibran adalah pendiri perusahaan yang baru saja berhasil menjadi unicorn, eFishery. Perusahaan mengembangkan solusi teknologi manajemen budidaya ikan berupa mesin pakan otomatis untuk kolom ikan skala menengah dan besar. 

Baca Juga

Keren! Startup Jepang Bikin Robot Bisa Dikendarai Mirip Gundam, Dijual Rp46 Miliar

Pria berusia 33 tahun ini mempelajari budidaya perikanan dari bawah ke atas. Dia membangun kolam ikan sendiri untuk menghidupi dirinya sendiri selama belajar di universitas negeri. 

Setelah lulus, dia meluncurkan bisnis dengan bekerja sama bersama para peternak, menyediakan perangkat Internet of Things yang secara otomatis memberi makan ikan dan menghemat biaya. 

Baca Juga

Sinergi Masyarakat, Pemerintah dan Swasta Dapat Ciptakan Startup Unggul di Bali

Satu dekade yang lalu Huzaifah mendirikan Multidaya Teknologi Nusantara, yang dikenal oleh 70.000 pelanggan budidaya ikan dan udangnya sebagai eFishery. 

"Tidak ada yang mengira startup di bidang perikanan akan menjadi unicorn. Saya tidak berani menjanjikannya, tapi kami berhasil,” kata Huzaifah dalam sebuah wawancara pada akhir Juli.

Baca Juga

Clarissa Tanoesoedibjo Jadi Mentor di Nexspace 2023, Ajang Pertemuan Startup dan Expert

Sekarang eFishery terlibat dengan 300.000 kolam. Keberhasilannya tidak lepas dari kecanggihan alat pemberi makan ikan otomatis yang dilengkapi sensor terteknologi tinggi. 

Alat itu mempunyai fungsi mengontrol pemberian pakan pada ikan agar takarannya pas. Tentu saja ini memberikan efisiensi bagi para peternak ikan. 

Baca Juga

Clarissa Tanoesoedibjo: Nexspace 2023 Berhasil Jadi Fasilitator Startup dan Expert

Gibran saat ini sudah memproduksi alatnya dalam versi 2.1. Tool juga telah dilengkapi sensor untuk memantau kondisi kolom dan bisa dihubungi dengan panel surya. 

Artinya, alat yang dihadirkan pria berusia 33 tahun ini dapat digunakan di tempat yang tak memiliki jaringan listrik. Ini akan memberikan kesempatan bagi para peternak ikan yang berada di pelosok. 

Peternak ikan yang menggunakan alatnya dikenakan biaya Rp15 ribu sebulan. Dengan budget itu, para peternak sudah menerima akses ke aplikasi untuk pengorasiannya. 

Selain penyewaan alat pemberi pakan, melalui eFishery Gibran Hizaifah juga memperluas bisnisnya ke model yang lain. Ini dilakukan untuk mencari sumber pendapatan lain yang signifikan.

Upayanya lewat margin yang melibatkan gabungan pembiayaan, yang mencakup penyaluran kredit dari bank kepada peternak untuk digunakan membeli pakan ikan dari pihak ketiga, dan penjualan ikan. 

Editor: Dini Listiyani