Lokasi Jatuhnya Misi Bulan Rusia Luna-25 Ditemukan, Di sini Titiknya
JAKARTA, iNews.id - Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA telah menemukan lokasi yang diyakini sebagai tempat jatuhnya misi Luna-25 Rusia. Di sini lokasi jatuhnya Luna-25.
Rusia berharap menjadi negara pertama yang berhasil melakukan pendaratan dekat kutub selatan Bulan dengan Luna-25. Namun, misi tersebut gagal di saat terakhir, menyebabkan kendaraan terbanting ke tanah dengan kecepatan tinggi.
Setelah kecelakaan itu, mitra NASA dari Rusia, Roscosmos, membagikan perkiraan titik dampaknya. Tim LRO menggunakan data tersebut untuk merancang serangkaian perintah pencarian untuk pengorbitnya, yang kemudian menemukan lokasi dan memotret tempat menarik tersebut.
Tim LRO membandingkan gambar baru tersebut dengan yang diambil sebelum tumbukan dan mereka segera melihat kawah baru. Karena kawah baru tersebut dekat dengan perkiraan titik tumbukan Luna 25, tim LRO yakin kemungkinan besar kawah tersebut disebabkan misi Luna-25, bukan oleh asteroid atau meteorit.
Setelah memeriksa data terbaru, NASA mengatakan kawah baru tersebut tampaknya berdiameter sekitar 10 meter, dan menambahkan titik tumbukan berada di tepi curam kawah Pontécoulant G di bulan, sekitar 248 mil (400 kilometer) lebih pendek dari kawah Luna 25 yang diharapkan, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
LRO, yang telah mengorbit tetangga terdekat Bumi selama 14 tahun terakhir, baru-baru ini menemukan lokasi jatuhnya pesawat ruang angkasa lain. Mirip dengan misi Rusia yang gagal, misi ruang angkasa tanpa awak Jepang gagal pada saat-saat terakhir sebelum mendarat pada April, menyebabkan misi tersebut berdampak pada permukaan Bulan dengan kecepatan tinggi.
Meskipun pendaratan di Bulan proses yang menantang, India baru saja mencapai pendaratan bersejarah minggu lalu. Negeri Bollywood tersebut menjadi negara pertama yang mendarat dengan aman di dekat Kutub Selatan bulan, dan keempat yang berhasil melakukan pendaratan di Bulan.
Misi Chandrayaan-3 yang tidak berawak mencakup penjelajah kecil bernama Pragyan yang akan menggunakan berbagai instrumen ilmiah untuk menjelajahi lingkungan sekitarnya sebelum mengirimkan penemuannya kembali ke para ilmuwan.
Editor: Dini Listiyani