Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Miris! Ilmuwan Temukan Lumba-Lumba Menderita Alzheimer gegara Sampah di Laut
Advertisement . Scroll to see content

Marie Curie, Perempuan Pertama Penerima Nobel Bidang Fisika

Selasa, 05 Desember 2017 - 13:48:00 WIB
Marie Curie, Perempuan Pertama Penerima Nobel Bidang Fisika
Marie Curie (Foto: Biography)
Advertisement . Scroll to see content

WARSAWA, iNews.id - Nama Marie Curie, mungkin terdengar asing untuk beberapa orang. Meski begitu, Curie memiliki prestasi yang bagus di bidang Fisika dan berhasil memenangkan Penghargaan Nobel.

Perempuan pertama yang menerima Penghargaan Nobel dalam bidang Fisika ini lahir di Warsawa, Polandia, pada 7 November 1867. Usaha Curie dengan suaminya, Pierre Curie membawanya menemukan polonium dan radium.

Penemuan Marie Curie
Marie Curie menemukan radioaktivitas bersama dengan suaminya, Pierre. Mereka juga menemukan unsur radioaktif polonium dan radium saat bekerja dengan mineral pitchblende.

Terpana dengan karya Henri Becquerel, seorang fisikawan Prancis yang menemukan pancaran uranium yang melepaskan sinar lebih lemah dibandingkan sinar-X, Marie Curie mengambil pekerjaannya selangkah lebih maju.

Curie melakukan eksperimen sendiri pada sinar uranium dan menemukan, mereka tetap konstan, tidak peduli kondisi atau bentuk uraniumnya. Ibu dua orang anak ini berteori, sinar berasal dari struktur atom dan elemen. Ide revolusioner itu menciptakan medan fisika atom.

Curie sendiri menciptakan kata "radioaktivitas" untuk menggambarkan fenomena itu. Setelah penemuan radioaktif, Marie melanjutkan penelitiannya dengan suaminya.

Bekerja dengan mineral pitchblende, pasangan itu menemukan unsur polonium. Selain itu, mereka juga mendeteksi radium itu. Pada 1902, Curie mengumumkan, bahwa mereka menghasilkan decigram radium murni yang menunjukkan keberadaannya sebagai unsur kimia yang unik.

Penghargaan Nobel
Marie Curie menjadi perempuan pertama yang memenangkan Nobel. Dia juga  orang pertama yang memenangkan penghargaan sebanyak dua kali. Anak lima bersaudara ini, tetap menjadi satu-satunya yang dihormati karena prestasi dalam dua sains terpisah.

Pada 1903, Curie menerima Nobel dalam bidang Fisika, bersama dengan suaminya dan Henri Becquerel untuk pekerjaan mereka tentang radioaktif. Dengan kemenangan mereka, Curie mengembangkan reputasi internasional untuk usaha ilmiah mereka. Mereka lalu menggunakan uang hadiah tersebut untuk melanjutkan penelitian.

Pada 1911, anak guru ini kembali memenangkan Nobel keduanya. Kali ini di bidang Kimia untuk penelitian radium dan poloniumnya.

Sinar-X dan Penelitian Selanjutnya
Ketika perang Dunia I pecah pada 1914, Curie mencurahkan waktu dan sumber dayanya untuk membantu penyebabnya. Dia memperjuangkan penggunaan mesin sinar-X portable di lapangan dan kendaraan medis ini mendapatkan julukan "Little Curies".

Setelah perang, Curie melibatkan selebriti untuk memajukan penelitiannya. Dia pergi ke Amerika Serikat (AS) dua kali, pada 1921 dan 1929, untuk mengumpulkan dana membeli radium dan mendirikan institut penelitian radium di Warsawa.

Beberapa tahun setelah mendirikan institut penelitian radium, Curie meninggal dunia, tepatnya pada 4 Juli 1934. Kematiannya diyakini disebabkan oleh paparan radiasi yang berkepanjangan.

Seperti dikutip iNews.id dari Biography, Selasa (5/12/2017), ia diketahui membawa tabung tes radium di saku jas labnya dan bertahun-tahun bekerja dengan radioaktif membahayakan kesehatannya.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut