Massa Supermassive Black Hole di Pusat Galaksi Terungkap
SAN FRANCISCO, iNews.id - Studi baru mengungkapkan informasi paling tepat tentang massa black hole besar di pusat Galaksi. Layaknya kebanyakan galaksi, Bima Sakti memiliki supermassive black hole di jantungnya dan penelitian baru menunjukkan lebih banyak tentang massa monster yang disebut Sagitarius A* atau Sgr A*.
Para peneliti menggunakan instrumen termasuk European Southern Observatory’s Very Large Telescope untuk mengukur pergerakan bintang di dekat lubang hitam guna melihat berapa banyak massa di pusat galaksi yang disebabkan oleh bintang, black hole yang lebih kecil, dan materi lainnya, serta berapa banyak yang disebabkan oleh lubang hitam itu sendiri.
“Dengan hadiah Nobel Fisika 2020 yang diberikan untuk konfirmasi Sgr A* memang black hole, kami sekarang ingin melangkah lebih jauh. Kami ingin memahami apakah ada hal lain yang tersembunyi di pusat Bima Sakti dan apakah relativitas umum memang teori gravitasi yang benar di laboratorium ekstrem ini,” kata Stefan Gillessen, salah satu astronom yang terlibat dalam penelitian ini, dalam sebuah penyataan.
Cara paling mudah untuk menjawab pertanyaan itu, kata peneliti adalah dengan mengikuti orbit bintang yang melintas dekat Sgr A*. Para peneliti menemukan sebagian besar massa ini, sekitar 99,9 persen disebabkan oleh black hole, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
Jadi diyakini massa Sagitarius A* adalah sekitar 4,3 juta kali massa Matahari. Untuk melakukan pengukuran ini, tim internasional bekerja sama dalam proyek untuk mengumpulkan data dari berbagai instrumen di seluruh dunia.
Para peneliti mengatakan teleskop masa depan seperti Teleskop Magellan Raksasa dan Teleskop Tiga Puluh Meter akan memungkinkan untuk membuat pengukuran yang lebih tepat.
“Kami akan meningkatkan sensitivitas kami lebih jauh di masa depan, memungkinkan kami untuk melacak objek yang lebih redup. Kami berharap dapat mendeteksi lebih dari yang kami lihat sekarang, memberi kami cara yang unik dan tidak ambigu untuk mengukur rotasi lubang hitam," ujar Gillessen.
Editor: Dini Listiyani