Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perbaikan Perangkat Lunak Rampung, Pesawat Airbus A320 di RI Siap Terbang Lagi
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal NASA X-38, Pesawat Kecil yang Punya Banyak Tantangan

Rabu, 23 Agustus 2023 - 06:01:00 WIB
Mengenal NASA X-38, Pesawat Kecil yang Punya Banyak Tantangan
Mengenal NASA X-38 (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Crew Return Vehicle (CRV) X-38 ditugaskan untuk menyelamatkan kru di International Space Station (ISS). Pada akhirnya, proyek ini pun harus dibatalkan. 

Pada 1963 dan 1975,  Flight Research Center NASA dan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) berkolaborasi. Mereka berkolaborasi dalam proyek yang menguji berbagai desain kendaraan tak bersayap yang dapat dikemudikan dari luar angkasa, kembali melalui atmosfer Bumi dan mendarat seperti pesawat konvensional di lokasi yang telah ditentukan. 

Armada lifting body ini diuji di Pangkalan Angkatan Udara Edwards dan mencakup beberapa prototipe (M2-F1, M2-F2, M2-F3, HL-10, X-24A, dan X-24B). Namun X-24A adalah desain yang paling banyak dipinjam NASA saat tiba waktunya untuk membuat X-38.

Sekoci Luar Angkasa yang Dibangun Secara Global

X-38 adalah upaya kolaboratif. Karena melibatkan Johnson Space Center, Langley Research Center, Dryden Flight Research Center, dan kontingen dari Badan Antariksa Eropa (ESA), sebagaimana dikutip dari Slash Gears. 

Tim dari Belanda ditugaskan membuat kemudi. Sementara tim dari Spanyol membuat peluncuran. Pihak Jerman membuat material komposit untuk sistem perlindungan termal pada bagian hidung, dan Prancis memberikan pekerjaan aerodinamika serta termodinamika pada keseluruhan bentuk kendaraan. 

Sedangkan Belgia membuat bagian struktural untuk bagian belakang kendaraan. Tim harus mengatasi dua tantangan besar. Pertama, mereka harus membangun kendaraan penyelamat luar angkasa khusus manusia, yang belum pernah dilakukan sebelumnya. 

Kedua, pesawat harus dilakukan dengan biaya yang dikurangi. Seluruh armada harus menelan biaya kurang dari setengah dari keseluruhan pesawat ulang-alik. Meskipun perkiraan awal lebih dari 2 miliar dolar AS, X-38 jauh di bawah anggaran yakni sekitar seperempat dari perkiraan awal.

Di sisi lain, pesawat ini juga membutuhkan sesuatu dari kapsul yang dilengkapi parasut kuno. Hanya kendaraan ini yang dilengkapi dengan parafoil yang jauh lebih besar dan dapat dikendalikan, bukan parasut. Parafoil yang digunakan X-38 adalah yang terbesar di dunia, dengan lebih dari 6 juta jahitan. 

Ketika terbuka penuh, luasnya mencapai 7.500 kaki persegi dan dapat membawa beban seberat 25.000 pon. X-38 adalah pesawat luar angkasa pertama yang menggunakan kulit komposit, yang membantu mengurangi beratnya. 

Alih-alih hidraulik dengan perawatan tinggi, kombinasi aktuator elektromekanis dan motor listrik menggerakkan penutup dan kemudi. Saat itu ada lima prototipe yang dibangun. 

Versi finalnya akan memiliki panjang 30 kaki. Namun, sebelum X-38 dapat diselesaikan, NASA memutuskan untuk membatalkan seluruh proyek pada 2002 karena pemotongan anggaran. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut