Mengenal Neil Armstrong, Orang Pertama Mendarat di Bulan
JAKARTA, iNews.id - Bagi para pencinta astronomi, tentu sudah tidak asing dengan nama Neil Armstrong. Untuk mengingatnya kembali mari mengenal Neil Armstrong, orang pertama mendarat di Bulan.
Neil Armstrong adalah anak sulung dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan Viola Louise Engel dan Stephen Koenig Armstrong, seorang auditor negara. Semangat Neil untuk penerbangan dan penerbangan menyala ketika dia naik pesawat pertamanya pada usia 6 tahun.
Dia menjadi pilot berlisensi pada ulang tahunnya yang ke-16 dan menjadi kadet angkatan laut pada 1947. Studinya di bidang teknik penerbangan Universitas Purdue di West Lafayette, Indiana, dihentikan pada 1950 oleh dinasnya dalam Perang Korea, di mana dia ditembak jatuh sekali. d
Armstrong menyelesaikan gelarnya pada 1955 dan menjadi pilot penelitian sipil untuk National Advisory Committee for Aeronautics (NACA), kemudian National Aeronautics and Space Administration (NASA). Dia terbang lebih dari 1.100 jam, menguji berbagai pesawat tempur supersonik serta pesawat roket X-15.
Pendaratan Bulan
Pada 16 Juli 1969, Armstrong, bersama Edwin E. Aldrin, Jr., dan Michael Collins, meluncur dengan kendaraan Apollo 11 menuju Bulan. Empat hari kemudian, pada pukul 16.17 Waktu Musim Panas Bagian Timur (EDT) AS, modul pendaratan bulan Eagle, yang dipandu secara manual oleh Armstrong, mendarat di dataran dekat tepi barat daya Sea of Tranquillity (Mare Tranquillitatis).
Pada 22:56 EDT pada 20 Juli 1969, Armstrong melangkah dari Eagle ke permukaan Bulan yang berdebu dengan kata-kata, “Itu satu langkah kecil untuk [seorang] manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia.”
Armstrong dan Aldrin meninggalkan modul selama lebih dari dua jam dan menggunakan instrumen ilmiah, mengumpulkan sampel permukaan, dan mengambil banyak foto, sebagaimana dikutip dari Britannica.
Pada 21 Juli, setelah 21 jam dan 36 menit di Bulan, mereka berangkat untuk bertemu dengan Collins dan memulai perjalanan kembali ke Bumi. Setelah mendarat di Pasifik pada pukul 12:51 EDT pada 24 Juli, ketiga astronot menghabiskan 18 hari di karantina untuk menjaga kemungkinan kontaminasi oleh mikroba Bulan.
Selama hari-hari berikutnya, dan selama tur ke 21 negara, mereka dipuji atas peran mereka dalam pembukaan era baru dalam penjelajahan manusia di alam semesta.
Editor: Dini Listiyani