Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral 8 Lumba-Lumba Terdampar di Asahan, Dievakuasi ke Laut Pakai 3 Perahu
Advertisement . Scroll to see content

Miris! Ilmuwan Temukan Lumba-Lumba Menderita Alzheimer gegara Sampah di Laut

Minggu, 02 November 2025 - 07:39:00 WIB
Miris! Ilmuwan Temukan Lumba-Lumba Menderita Alzheimer gegara Sampah di Laut
Lumba-lumba menderita Alzheimer gegara laut kotor. (Foto: Ilustrasi AI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Para ilmuwan baru saja menemukan lumba-lumba yang menderita Alzheimer. Fakta ini menjadi bukti bahwa sampah serta polutan di laut memberi dampak buruk pada hewan.

Studi mengenai lumba-lumba mengalami Alzheimer diterbitkan di Nature pada 30 September 2025. Dalam laporan ilmiah berjudul 'Alzheimer’s disease signatures in the brain transcriptome of estuarine dolphins', para peneliti mempelajari lumba-lumba terdampar di Skotlandia, mereka menemukan sesuatu yang mengerikan.

Ketika mereka mengamati otak lumba-lumba di bawah mikroskop, mereka melihat tanda-tanda yang sama dengan yang dialami manusia dengan penyakit Alzheimer.

"Protein kusut yang sama. Plak lengket yang sama. Penghancuran memori dan kesadaran yang lambat yang sama," ungkap laporan tersebut, dikutip Minggu (2/11/2025).

Awalnya, para ilmuwan mengira itu sebuah kesalahan. Sebab, lumba-lumba dikenal karena kecerdasannya yang luar biasa.

Hewan ini mampu mengenali diri mereka sendiri di cermin. Mereka memiliki nama untuk satu sama lain. Mereka bahkan berduka atas kematian sesamanya.

Lantas, bagaimana mungkin makhluk seperti itu mengembangkan sesuatu yang begitu manusiawi? Simak beritanya sampai selesai. 

Peneliti menilai, perairan tempat mereka berenang penuh dengan racun seperti merkuri, timbal, dan polutan lain yang menumpuk di tubuh mereka seiring waktu. Ya, ini terjadi salah satunya gegara sampah di laut yang semakin hari semakin banyak.

Zat kimia itu merusak sel-sel otak, mengganggu hormon, dan dapat memicu penyakit degeneratif. Pada dasarnya, manusia meracuni lautan, dan hewan-hewan terpintar di dalamnya menanggung akibatnya.

Beberapa peneliti berpikir ini juga dapat menjelaskan misteri yang menghantui mereka, yaitu fenomena terdamparnya lumba-lumba secara massal.

Lumba-lumba terkadang terdampar berkelompok, tampak bingung atau disorientasi. Jika otak mereka dirusak oleh racun, kebingungan itu mungkin bukan kebetulan. Bisa jadi itu gejala yang tragis.

"Alzheimer dulunya hanya dikaitkan dengan manusia. Sekarang, kita melihat pola yang sama pada hewan liar yang menjalani kehidupan yang sangat berbeda. Batas antara kita dan alam semakin menipis," ungkap peneliti.

Apa yang paling menyedihkan? Lumba-lumba tidak bisa memberitahu manusia saat mereka sedang kesulitan. Mereka hanya mulai bertindak berbeda, berenang lebih lambat, melupakan rute yang sudah dikenal, atau mengikuti teman sekawanan yang sakit ke pantai.

Peneliti percaya bahwa lumba-lumba adalah 'otak laut'. Tetapi jika lautan terus menjadi lebih kotor, pikiran-pikiran brilian itu mungkin akan terus terkikis dan itu semua gegara manusia. 

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut