Misteri yang Perlu Dipecahkan demi Mengetahui Keberadaan Alien
CALIFORNIA, iNews.id - Keberadaan alien hingga saat ini masih menjadi pembahasan di antara para ilmuwan, meskipun beberapa penampakan kerap dilaporkan para saksi. Ahli astronomi telah menghabiskan sebagian besar abad yang lalu untuk memecahkan teka-teki keberadaan makhluk lain di luar angkasa dan melakukan beberapa pengamatan.
Begitu teka-teki ini dipecahkan, pada akhirnya manusia di Bumi bisa membuktikan bahwa alien ada atau selangkah lebih dekat untuk menemukan bahwa manusia adalah satu-satunya bentuk kehidupan di alam semesta.
Jika memang ada kehidupan asing, itu mungkin dalam bentuk bakteri atau mikroorganisme lainnya dibandingkan makhluk cerdas yang sepenuhnya matang. Kendati begitu, hal itu tak menyurutkan pengamatan para astronom untuk terus menemukan kehidupan di luar Bumi itu.
Apakah Alien Hidup di Mars?
Planet Merah sedikit mirip Bumi dan diperkirakan telah ditutupi dengan air pada suatu titik dalam sejarah purba. Pengamatan jarak jauh mengklaim telah melihat segala macam hal aneh di Mars, dari piramida hingga beruang alien.
Akan tetapi, ilmuwan sejati tidak menemukan apakah Planet Merah sebenarnya merupakan planet mati atau apakah planet keempat dari Matahari itu mendukung kehidupan. Mars diperkirakan membeku sekira 3,8 miliar tahun yang lalu sebelum periode pemanasan melelehkan permukaan dan menciptakan lembah yang dalam. Penumpukan gas rumah kaca di atmosfer padat
Mars diperkirakan telah memicu siklus iklim yang dramatis. Ilmuwan percaya ini bisa menjadi alasan planet ini memiliki fitur ukiran air. Air merupakan sesuatu yang dibutuhkan, sehingga mungkin saja ada organisme hidup di Mars miliaran tahun yang lalu. Namun, mereka bisa saja terhindar dari perubahan iklim.
Alien Mencoba Menghubungi Manusia Bumi?
Ilmuwan telah mengambil sejumlah sinyal aneh dari bintang-bintang yang jauh dalam beberapa tahun terakhir. Saat kebanyakan dari mereka mungkin berasal dari sumber alami, beberapa sinyal mungkin telah dikirim oleh alien.
Tahun lalu, astronom Ermanno F. Borra dan Eric Trottier menerbitkan sebuah makalah dengan judul sinyal mungkin dari intelijen Extraterrestrial, yang merinci penemuan 234 sinyal, seperti dikutip dari The Sun, Senin (23/10/2017).
"Kami mempertimbangkan kemungkinan, yang diprediksi dalam makalah yang diterbitkan sebelumnya bahwa sinyal tersebut disebabkan oleh pulse cahaya yang dihasilkan oleh intelijen Ekstraterrestrial
untuk membuat manusia sadar akan keberadaan mereka, " kata Duo.
Manusia itu Alien?
Beberapa ilmuwan percaya bahwa manusia merupakan keturunan kehidupan Mars yang dibawa ke Bumi miliaran tahun yang lalu di sebuah asteroid. Para ilmuwan percaya bahwa kehidupan mungkin
telah dimulai di Mars dan kemudian mengontominasi planet Bumi.
Hal ini diyakini bahwa kehidupan memiliki kesempatan lebih baik untuk memulai di planet yang sekarang gersang di zaman kuno karena dulu memiliki kondisi yang tepat untuk kehidupan alien seperti
air dan atmosfer.
Mereka berpikir bahwa tabrakan asteroid yang disebabkan oleh batuan di tata surya yang saling menabrak ini mungkin menyebabkan sebagian kehidupan Mars mendarat di Bumi. Astronom Caleb Sharf
mengatakan kepada Business Insider, "Kita bisa menemukan potongan-potongan Mars di Bumi dan kita menduga ada potongan-potongan Bumi di Mars".
Rumah Kehidupan Alien di Luar Bumi?
Ahli astronom telah melihat beberapa exoplanet yang merupakan nama yang diberikan pada planet di luar tata surya ini. Sejak diluncurkan pada 2009, pesawat NASA Kepler menemukan lebih dari 4.000
kandidat exoplanet.
Dari jumlah itu, sudah ada 216 lokasi seperti Bumi yang berada di dalam zona Goldilocks, wilayah di sekitar bintang di mana suhu permukaan sebuah planet yang mengorbit bisa mendukung air.
Namun, masalahnya adalah ketika sebagian besar planet mirip Bumi ini layak huni, mereka berada di jarak ribuan tahun cahaya.
Tapi, para astronom di European Southern Observatory (ESO) melihat dunia alien yang mengorbit Proxima Centauri. Selain itu, mereka juga menemukan dunia yang mengorbit bintang terdekat sejauh
14 tahun cahaya, yang mungkin memiliki atmosfer yang bisa mendukung kehidupan. Pengamat European melatih teleskop mereka di sebuah planet yang disebut GJ1132 untuk menemukan bahwa ia
diselimuti oleh atmosfer udara asing yang tebal.
Editor: Dini Listiyani