NASA dan Rusia Terbangkan Kru Baru ke Stasiun Luar Angkasa

CALIFORNIA, iNews.id - NASA dan Rusia kembali menerbangkan kru baru ke International Space Station (ISS). Satu astronot NASA dan dua kosmonot Rusia menuju ke stasiun luar angkasa setelah menghabiskan hari-hari preflight mereka di karantina.

Tiga orang berhasil lolos dari gravitasi Bumi pada Kamis (9/4/2020) saat astronot NASA Chris Cassidy dan kosmonot Rusia Anatoly Ivanishin serta Ivan Vagner terbang dari Kazakhstan ke ISS. Mereka ke luar angkasa diantarkan pesawat luar angkasa Soyuz.

Baca Juga

NASA Berencana Bikin Base Camp di Bulan

Soyuz diluncurkan pukul 1.05 waktu setempat, membawa pesawat luar angkasa dengan aman ke orbit. Live streaming NASA akan kembali saat prosedur docking ISS mulai pukul 6.30 waktu setempat dan pembukaan palka pukul 09.00 waktu setempat.

Ini adalah prosedur standar untuk mengkarantina traveler ISS selama dua minggu sebelum peluncuran. Hal ini bahkan lebih kritis mengingat dunia sedang digoncang pandemi Covid-19.

Baca Juga

NASA Tunda Pengerjaan Roket Deep Space akibat Wabah Virus Korona

“Proses ini memastikan mereka tidak sakit atau menginkubasi penyakit ketika mereka sampai di stasiun luar angkasa dan disebut stabilitas kesehatan,” kata NASA dalam sebuah pernyataan di Maret lalu terkait bagaimana mereka menangani tindakan pencegahan Covid-19.

Cassidy dapat menghabiskan waktu bersama istrinya di Kazakhstan bulan lalu sebelum pergi ke tempat isolasi yang lebih ketat. “Saya benar-benar belum pernah berada di dekat orang lain, jadi akan sangat aneh jika saya membuat kontak,” ujarnya.

Baca Juga

NASA Desak Karyawan Bekerja Jarak Jauh

Cassidy dan rekannya akan bergabung dengan tiga kru ISS saat ini. Kru yang saat ini masih bertugas di ISS adalah Oleg Skripochka, Jesicca Meir, dan Andrew Morgan. Mereka akan kembali ke Bumi pada 17 April 2020.

Pada akhirnya, hanya akan ada tiga member kru ISS lagi sampai NASA dan SpaceX meluncurkan uji terbang awak kapsul Dragon pada awal Mei mendatang. Peristiwa itu akan menjadi sejarah baru bagi Amerika Serikat.

Baca Juga

NASA Danai Penelitian Ketersediaan Makan dan Air di Bulan

Editor: Dini Listiyani